PATI– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati mengakui kesulitan mendapatkan alat rapid test untuk mendeteksi orang terjangkit virus corona (covid-19) atau tidak. Dari 2050 unit, kini Pemkab Pati tinggal memiliki 886 unit.
Bupati Pati Haryanto mengatakan, awalnya pihaknya kesulitan mendapat alat rapid test. Padahal, sudah ada dana yang disiapkan untuk membeli alat tersebut.
“Waktu itu kita ada dana tapi barangnya nggak ada, langka. Nah kalau sekarang alhamdulillah kita total sudah beli 2050 alat rapid test. Sebagian besar sudah dimanfaatkan untuk mengetes warga Pati yang pernah kontak langsung dengan yang positif Covid-19,” katanya.
Pria yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati itu mengakui, dari 2050 alat yang dibeli, saat ini tinggal tersisa 886 alat rapid test. “Dan pasti kami gunakan secara hati-hati agar bisa tepat sasaran”, imbuhnya.
Menurutnya, tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 selalu pro aktif dalam melakukan rapid tes.
“Jadi begitu ada yang dinyatakan positif, kami yang pro aktif melakukan pengetesan terhadap keluarga maupun orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19,” terang Bupati Pati Haryanto dalam Rapat Koordinasi Dalam Rangka Penanganan Covid-19 di DPRD Kabupaten Pati.
Pihaknya juga sudah meminta sejumlah OPD untuk melakukan rapid tes dengan memakai anggaran masing-masing OPD. “Tapi ya itulah, duitnya ada, tapi barangnya yang susah,” ungkapnya. (WR7/IJL)