Terkesan Arogan, Namun Hati Bagaikan Malaikat
Sragen, infojateng.id – Seorang tokoh muda pegiat sosial asal Karangtengah, Sragen, Sri Wahyudi atau yang akrab disapa Dangkel dinilai berhasil menyatukan orang yang memiliki latar belakang negatif dengan
membuat paguyuban sosial bernama “Sahabat Dangkel”.
Paguyuban yang digagas untuk orientasi sosial dan non politik itu dirintis dengan slogan unik. “Wani Salah lan Rebutan Salah”.
Menariknya, meski baru berdiri dua tahun, animo masyarakat untuk bergabung menjadi anggota cukup tinggi.
Bahkan jumlah anggota paguyuban yang berawal dibentuk dengan spontanitas dari 24 orang. Kini, paguyuban sahabat dangkel justru sudah mencapai 2.000 dari berbagai wilayah di Soloraya dan bahkan sudah merambah ke berbagai provinsi.
Ketua Umum Sahabat Dangkel Sri Wahyudi, melalui Ketua Pelaksana Dua, Erwin mengatakan ide mendirikan paguyuban itu muncul secara spontan dan dadakan.
Makin lunturnya jiwa kepedulian sosial di kalangan masyarakat menjadi salah satu keprihatinan yang menggerakkan teman-temannya untuk mendirikan paguyuban Sahabat Dangkel.
“Kita mengakui kalau kita bukan orang baik. Bahkan kita berasal dari orang yang disisihkan oleh masyarakat. Akan tetapi, kita dididk Bang Dangkel untuk memiliki dan mengedepankan sosial,” katanya.
“Apalagi sekarang kalau kita amati, makin banyak orang mengedepankan egonya, kadang kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, teman yang sebenarnya membutuhkan. Nah, kondisi ini yang menggerakkan teman-teman untuk mencoba mewadahi yang punya jiwa sosial untuk membentuk Sahabat Dangkel ini,” tambahnya.
Baca Juga: Sahabat Dangkel Kembali Melakukan Aksi Bagi-bagi Paket Sembako
Ia menguraikan kehadiran Sahabat Dangkel diharapkan bisa menyatukan dari berbagai perbedaan guna menumbuhkan jiwa kepedulian sesama.
Untuk menyatukan anggota, digelar pertemuan rutin yang disisipi bagi – bagi sembako. Kemudian pertemuan akbar digelar setiap dua bulan sekali.
“Kalau pertemuan rutin. Yang jelas fokus paguyuban ini murni untuk sosial. Kita utamakan kalau ada anggota atau keluarga paguyuban yang membutuhkan bantuan kita bantu. Kalau ada yang sakit kata beri santunan. Jadi nggak sekedar paguyuban, kumpul hura-hura, kita nggak begitu,” urainya.
Disinggung mengenai slogan Wani Salah lan Rebutan Salah, hal itu diambil untuk menumbuhkan rasa selalu rendah hati dan menghindari sikap sombong atau merasa paling.
Ia mengapresiasi tingginya animo warga untuk bergabung. Sejauh ini jumlah anggota paguyuban Sahabat Dangkel sudah mencapai ribuan dengan wilayah Sragen paling banyak yakni 1.500 an.
Selebihnya, ada dari Karanganyar, Solo, Ngawi, bahkan dari luar pulau jawa. Rata-rata tergerak bergabung karena tertarik dengan tujuan mulia dan misi sosial yang dikedepankan paguyuban yang dipimpinnya.
“Kalau di Sragen sudah terbentuk tiga pos. Yaitu wilayah barat, tengah dan timur. Sekretariatnya juga sudah ada. Itu murni dari anggota-anggota yang membuat,” tandasnya.(fid/yat)