Sragen, infojateng.id – Tim dari Yayasan Mitra Tani Mandiri, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan studi banding ke Desa Bedoro, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Kamis (11/5/2023). Mereka berniat mempelajari kemandirian ekonomi kaum disabilitas yang sudah berjalan dengan baik di Desa Bedoro.
Berbagai jenis usaha yang dipelajari di antaranya pembuatan batako, peternakan bebek dan menjahit.
“Kami tertarik Desa Bedoro ini sudah melalukan pemberdayaan ekonomi kaum disabilitas. Berbagai program dilakukan agar kaum disabilitas bisa mandiri secara ekonomi,” ujar pimpinan rombongan studi banding dari Kupang, NTT, Yohanes Don Bosco.
Yohanes datang ke Sragen bersama empat aktivis lainnya Ferdi Manehat, Deli Olin, Sandro Pau dan Berta Banu. Menurutnya, apa yang dipelajari di Sragen ini akan diterapkan di Kupang nantinya. Selama ini di daerahnya belum ada program pemberdayaan ekonomi disabilitas.
“Kalau di sana baru sebatas pendampingan dan belum punya wadah. Harapannya setelah belajar di Sragen kaum disabilitas di Kupang bisa lebih mandiri dan muncul kepercayaan diri. Mereka ada keterbatasan tapi juga punya kelebihan,” jelasnya.
Sementara, Kades Bedoro, Pri Hartono menyambut baik kedatangan delegasi dari Kupang ini. “Saudara kita dari Kupang bisa belajar bagaimana pemberdayaan ekonomi kaum difabel. Selama ini sudah banyak yang studi banding di desa kami. Selain dari Kupang, sebelumnya juga ada yang ke sini dari Simalungun dan Palembang,” ujarnya.
Pri Hartono berharap apa yang dipelajari di desanya bisa bermanfaat dan diterapkan di desa asal. “Sedikit yang kami lakukan ternyata bisa menumbuhkan rasa kemanusiaan yang besar khususnya bagi kaum disabilitas di Indonesia. Kami memiliki usaha beton, warung, menjahit, pertanian dan peternakan. Semua dilakukan oleh kaum disabilitas yang mereka membentuk perkumpulan sendiri beranggotakan 35 orang,” tandasnya.(fid/yat)