Tomohon, infojateng.id – Calon presiden PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mengacungi jempol kerukunan antar umat beragama di Sulawesi Utara.
Meski berbeda-beda, hubungan antarwarga di Sulawesi Utara tetap terjalin dengan baik.
Hal itu disampaikan Ganjar saat silaturahmi dengan sejumlah tokoh agama Sulawesi Utara di Bukit Inspirasi Kota Tomohon, Kamis (18/5/2023).
Di hadapan para ulama, pendeta, ketua sinode dan tokoh agama lainnya, Ganjar mengatakan selalu merasa adem saat berkunjung ke Sulawesi Utara.
“Saya merasa terhormat dan tersanjung bisa hadir di tengah bapak ibu semuanya. Sulawesi Utara selalu menarik buat saya, karena setiap bertemu masyarakat, selalu tersenyum. Adem rasanya ketika berkunjung ke sini, karena masyarakatnya hidup rukun dan damai,” kata Ganjar.
Suasana Sulawesi Utara, lanjut Ganjar, selalu menyenangkan. Hari ini, (red-Kamis) dirinya bertemu banyak tokoh agama, dan bercerita bagaimana hubungan antarwarga dan antarumat beragama terjalin dengan sangat baik.
“Tentu ini membahagiakan buat kita semua. Antaragama rukun, antaretnis rukun. Kalau seperti ini, selesai sudah urusan kita. Tinggal fokus pada bagaimana memajukan bangsa,” ucapnya.
Menurut Ganjar, Sulawesi Utara merupakan contoh provinsi Pancasilais di Indonesia. Bhineka Tunggal Ika benar-benar dijalankan dengan baik dan menjadi tauladan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
“Dan hari ini, saya senang bertemu dengan masyarakat Sulawesi Utara. Karena, saya bertemu langsung dengan para perawat kebhinekaan itu,” ucapnya.
Ganjar menuturkan, Indonesia harus mencontoh masyarakat Sulawesi Utara yang sudah terbiasa dengan perbedaan.
Karena, kata dia, sejatinya beda agama, beda suku, beda etnis menurut Ganjar itu sunnatullah. Tidak ada masyarakat Sulut yang mempersoalkan perbedaan itu.
“Ini yang mesti kita contoh. Kalau kita bisa jaga itu, maka cerita ekonomi, sosial, politik itu jauh lebih gampang karena kita sudah memiliki pondasi yang kokoh bernama persatuan,” tegasnya.
Tak salah jika Sulawesi Utara mendapat penghargaan Harmony Award dengan indeks kerukunan umat beragama tertinggi nasional dari Kementerian Agama. Dua tahun berturut-turut, yakni 2021 dan 2022 Sulut mendapat prestasi itu.
“Pesan kerukunan dan persatuan inilah yang mesti kita sampaikan ke seluruh masyarakat di Indonesia. Sehingga kalau nanti ke depan kita ingin membangun, maka pondasi bernama persatuan kita sudah kuat,” pungkasnya.
Ganjar bertemu sejumlah tokoh agama di Sulut. Selain umat Nasrani, Ganjar juga bertemu tokoh muslim dan tokoh agama lain yang tergabung dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Utara. (eko/redaksi)