Pati, infojateng.id – Badan kesehatan dunia atau WHO menyebutkan bahwa angka kegemukan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Kondisi kegemukan pada individu jika tidak segera mendapatkan intervensi bisa berisiko menimbulkan berbagai penyakit sehingga menurunkan kualitas hidup.
Hal itu disampaikan oleh dokter spesialis gizi Fetria Melani, Sp.GK belum lama ini. Ia menyampaikan bahwa masyarakat masih cenderung menganggap kegemukan atau obesitas sebagai hal yang lumrah atau wajar. Nyatanya, kegemukan justru merupakan sumber risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, diabetes, hipertensi dan lain sebagainya.
“Obesitas adalah kondisi terjadinya penumpukan lemak berlebihan dalam waktu lama. Orang dikatakan kegemukan atau obesitas bisa diketahui dari indeks massa tubuh,” ujarnya.
dr. fetria menjelaskan, indeks massa tubuh (IMT) digunakan untuk mengetahui status gizi individu yang didapatkan dari perbandingan berat badan dalam kilogram dan tinggi badan dalam meter. Ketika indeks massa tubuh sudah lebih dari 23 sudah berisiko terjadi berbagai komplikasi penyakit.
“Kalau lebih dari 25 itu disebut obesitas kelas satu, kalau lebih dari 30 itu obesitas kelas dua. Sedangkan kalau kurang dari 23 itu masuk dalam rentang normal,” terangnya.
Akan tetapi, dr.Feria melanjutkan, selain indeks massa tubuh kondisi lingkar perut atau lingkar pinggang itu juga penting untuk diperhatikan. Ketika IMT normal tapi lingkar perut lebih dari 80 cm maka harus waspada.
“Lingkar perut yang melebihi 80 cm itu harus waspada untuk segera melakukan diet serta pengaturan aktivitas fisik supaya lingkar perutnya menurun. Kalau laki-laki lingkar perutnya normalnya itu 90 kalau lebih dari itu berisiko mengalami komplikasi penyakit kronis dan gangguan metabolism,” jelasnya.
Selanjutnya, dr. Fetria menyampaikan gaya hidup sehat perlu diterapkan untuk mengurangi risiko kegemukan. Termasuk jika indeks massa tubuh sudah lebih dari 25.
“Gaya hidup sehat itu dimulai dari makan makanan yang sehat, melakukan aktivitas fisik, menjaga pola pikir dan istirahat yang sehat,” ucapnya.
Informasi seputar gaya hidup dan pola hidup sehat juga bisa diakses melalui laman pafihumbanghasundutankab.org(redaksi)