Surakarta, infojateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta meluncurkan Becak Wisata bersamaan dengan acara Perayaan HUT ke-13 CFD (Car Free Day) di Slamet Riyadi hingga Simpang empat Ngarsopuro, Minggu (4/6/2023). Peluncuran dilakukan oleh Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Taufiq Muhammad mengatakan, becak-becak yang selama ini beroperasi di Kota Surakarta tersebut diperbaiki tampilannya, diatur rute serta tarifnya, serta diberikan seragam khusus bagi pengemudinya, agar cocok untuk wisata.
Menurutnya, pemerintah perlu melindungi eksistensi becak, mengingat moda transportasi tradisonal ini sulit bersaing dengan moda transportasi modern. Kajian tentang Becak Wisata ini, lanjutnya, telah direncanakan sejak akhir 2022.
“Faktanya, memang susah untuk bersaing. Makanya kita arahkan untuk pariwisata. Kita perbaiki, kita berikan seragam, dan diatur rute serta tarifnya,” ungkap Taufik.
Taufik menuturkan, bahwa becak wisata akan melayani wisatawan yang parkir di halaman Benteng Vastenburg yang akan menuju Pasar Klewer, Keraton Kasunanan, maupun Kampung Batik Kauman.
“Tentunya tarif akan berbeda. Jika hanya berkunjung di satu destinasi saja maka tarif akan lebih sedikit dari mereka yang berkunjung di dua atau tiga tempat sekaligus,” terangnya.
Nantinya, kata dia, wisatawan tidak hanya sekadar menikmati indahnya Kota Solo di atas becak wisata saja. Para pengemudi becak akan dengan senang hati memberikan informasi kepada wisatawan tentang destinasi yang akan mereka tuju.
Saat ini, Becak wisata merupakan pilot project yang dilaksanakan dengan rute wisata di sekitar Vastenburg, Kasunanan, dan Pasar Klewer. Namun, tidak menutup kemungkinan akan dibuka lagi rute-rute lain apabila memang diminati oleh wisatawan.
“Tentu, pasti akan kita tambahkan lagi. Tapi memang harus melalui evaluasi dan kajian yang lebih lanjut,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakoso mengatakan, Pemkot Surakarta memanfaatkan keberadaan becak wisata memperkuat branding wisata Kota Solo.
“Kami akan selalu mengevaluasi khususnya becak wisata supaya memperkuat branding wisata Kota Solo. Ada kuliner, budaya, tradisi, dan transportasi tradisional,” tutup Teguh. (eko/redaksi)