Wonosobo, infojateng.id – Era disrupsi saat ini menuntut sumber daya manusia memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi menghadapi derasnya arus kemajuan teknologi informasi.
Untuk itu, Indonesia membutuhkan para intelektual muda yang mampu dan berkompeten bersaing di tingkat internasional.
Demikian disampaikan Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar saat memberikan arahannya dalam launching Rumah Multikolaborasi Digital di Ruang Rapat Dinas Arpusda, Rabu (7/6/2023).
“Arus informasi yang begitu cepat menuntut setiap bangsa untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang dimilikinya,” ungkap Albar.
Albar menjelaskan, pentingnya multi kolaborasi dalam pemanfaatan infrastruktur digital dalam bidang literasi, agar bermanfaat bagi masyarakat.
Oleh karena itu, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) setempat melaunching aplikasi Rumah Digital Multi Kolaborasi Sedekah dan Dakwah Konten Literasi.
“Hadirnya bonus demografi dan cita-cita mewujudkan Generasi Emas 2045, menuntut kita untuk bergandengan tangan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya di Wonosobo,”ujarnya.
Menurutnya, pembangunan literasi masyarakat menjadi salah satu fokus pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sehingga akan berdampak terhadap penurunan kemiskinan, pertumbuhan penduduk, pemberdayaan masyarakat, hingga keberhasilan pembangunan berkelanjutan.
“Saya mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar mendukung pembudayaan literasi masyarakat, terutama Ketua OSIS, siswa, dan santri sebagai generasi muda penerus bangsa dan teladan bagi teman-teman sebaya dalam meningkatkan kemampuan literasi.”terangnya.
Selain itu, Gus Albar, sapaannya, juga berharap kehadiran Rumah Multikolaborasi Digital mampu meningkatkan kemampuan literasi masyarakat secara signifikan, sehingga mampu mendukung terlaksananya tahun percepatan capaian pembangunan.
Sementara itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Wonosobo Mustofa menjelaskan, pihaknya menyiapkan program stimulus Rumah MultiKolaborasi Digital dalam seebuah Strategi Akselerasi Pembudayaan Literasi Masyarakat.
“Aplikasi tersebut merupakan salah satu inovasi dari Arpusda Wonosobo dalam melakukan percepatan budaya literasi,” kata Mustofa.
Mustofa mengungkapkan, hal itu dikarenakan kondisi literasi di Kabupaten Wonosobo tingkat kegemaran membaca, dan indeks pembangunan literasi masyarakat masih berada di bawah provinsi Jawa Tengah.
“Perlu percepatan Gerakan pembudayaan literasi,” tegasnya.
Oleh karena itu, tambahnya, pihaknya mencoba melakukan kajian dalam menemukan kolaborasi apa yang cocok.
“Salah satunya sedekah konten literasi dengan gerakan multikolaborasi,” jelasnya.
Menurutnya, membangun literasi tidak bisa dibangun satu pihak, oleh karena itu dirinya meminta para kolaborator untuk bahu-membahu dan bersama mewujudkannya.
“Kita membutuhkan kolaborasi pemahaman dan kerja sama seluruh pihak,” tandasnya.
Lebh lanjut Mustofa menuturkan, kebijakan literasi perlu diarahkan dalam mendukung pembangunan SDM Manusia Indonesia di era digitalisasi industri 4.0. Literasi digital perlu didorong seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Sehingga literasi tidak hanya untuk siswa tetapi juga para guru pendidik.
“Tiga jenis kolaborator, yang pertama pendukung rumah multi kolaborasi berbasis digital, stakholder kontributor penyumbang konten literasi, dan penyebar atau pendakwah konten dengan audiennya masing-masing. Sebagai kontributor konten antara lain UNSIQ, PGRI, HIMPAUDI, KADIN dan IPI, adapununtuk penyebar dari Wonosobozone dan Radio Pesona,”paparnya.
Mushofa mengatakan, pihaknya akan melakukan gerakan percepatan pembudayaan literasi. Dengan instrumen, membangun Rumah Digital Multi Kolaborasi Sedekah dan Dakwah Konten Literasi.
Rumah Digital Multi Kolaborasi merupakan sebuah wadah untuk kerja sama dengan banyak pihak. Karena kami menyadari jika tidak ada kerja sama dengan pihak lain, maka akan sulit dalam meningkatkan kegemaran membaca dan konsep Sedekah Dakwah Konten.
Lanjut Mustofa, dalam membangun budaya literasi ini pihaknya melakukan kerja sama dengan pendukung Rumah Digital Multi Kolaborasi berbasis digital, kontributor-sedekah konten, serta penebar-pendakwah konten.
“Diharapkan, tahap awal akan bisa mempengaruhi cara berpikir masyarakat bahwa membaca itu merupakan sesuatu yang penting dalam mengawali kesuksesan, peningkatan kualitas hidup dan eksistensi manusia yang lebih tinggi,”pungkasnya.(eko/redaksi)