Sragen, infojateng.id – Penerapan manajemen risiko yang efektif akan membantu organisasi untuk meminimalkan dampak risiko yang berpotensi menghambat organisasi dalam mencapai target sasaran yang ingin dicapai.
Guna meminimalkan dampak risiko, perlu upaya berupa mengidentifikasi, menilai, serta mengelola risiko tersebut. Proses ini dikenal sebagai manajemen risiko.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (10/6/2023) Kopasgat dan Sespim Polri di Bandung bersinergi dalam membahas penerapan Manajemen Resiko (MR) iso 31000: 2018 dan penilaian risiko sebagaimana termaktub dalam PP 60 tahun 2018.
Dalam sambutannya, Komandan Kopasgat Marsda TNI Wahyu Hidayat Sujatmiko mengungkapkan pentingnya MR dalam setiap aspek kegiatan atau penugasan.
Widya Iswara Sespim Polri Brigjen Pol Susetio Cahyadi mengungkapkan dalam setiap melaksanakan penugasan, sebenarnya tanpa disadari sudah lakukan Manajemen Resiko (MR).
“Kita semua sudah melakukan MR dalam tugas. Tapi yang perlu dikelola adalah metodologi yang sahih dan koheren dimaknai frontline serta mencakup 3 aspek pertama apakah dilakukan menyentuh root couse kedua dilakukan teradministrasi dengan baik dan ketiga dilakukan berkelanjutan,” tutur Brigjen Pol DR (c) Susetio Cahyadi , SIK, MH, MM, CFrA , CSA saat Pembahasan MR di Markas Kopasgat di Margahayu, Bandung.
Pembahasan MR diikuti seluruh perwira Kopasgat melalui onsite maupun vicon.
Menurut mantan Kapolres Jakarta Utara itu, dikaitkan dengan tugas yang dinamis dan budaya organisasi yang terus dipengaruhi lingkungan strategis maka perlu dibangun budaya sadar risiko, sebagai contoh beberapa kegiatan yang berujung adanya failure operation (FO) yang terjadi dalam sebuah misi akan berimplikasi terhadap reputasi organisasi.
“Maka kita sepakat membangun budaya sadar risiko di lingkungan kerja masing-masing. Rasa respect saya untuk Dan Kopasgat dan seluruh perwira karena secara tidak langsung sudah melakukan quality assurance terhadap risiko yang akan mengancam pencapaian sasaran. Ini sungguh excellent,” terang Susetio Cahyadi.
Pada gilirannya nanti outcome-nya adalah moril anggota yang tetap terjaga dengan baik dalam pencapaian sasaran tugas. “Semoga momentum acara sinergi dalam pembahasan MR dapat menjadi legacy bahwa walau belum sempurna, tapi kita sudah berbuat untuk institusi,” pungkasnya.
Hadir dalam ceramah MR Wadan Kopasgat Marsma TNI Deny Muis, Inspektur Kopasgat Marsma TNI Tri Bowo Setyo, Kombes Pol Marzuki dan Kombes Pol Imam Priyanto dari Sespim Polri.(fid/redaksi)