Demak, infojateng.id – Grebeg Besar merupakan smart brandingnya Kabupaten Demak untuk smart city.
Hal tersebut disampaikan Plt. Kadinparta Endah Cahyarini saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (15/6/2023).
“Dalam hal ini even budaya rutinan, kita lakukan inovasi. Untuk tahun ini adalah stage on the street, dimana Pemkab menyediakan 10 panggung yang menampilkan hiburan di sepanjang iring-iringan Prajurit Patang Puluhan,” kata Endah.
Menurutnya, ini bertujuan untuk memasarkan daerah sehingga mampu meningkatkan daya saing serta mampu menarik partisipasi masyarakat baik dari dalam maupun luar daerah, pelaku bisnis dan investor untuk mendorong percepatan pembangunan daerah.
Ia mengatakan, Pemkab Demak juga berencana mengajukan even Grebeg Besar ke UNESCO.
“Karena tradisi ini hanya ada di Demak, jadi tidak ada salahnya kita mengajukan itu ke UNESCO. Ini menjadi luar biasa karena Grebeg Besar juga sudah diakui menjadi even Nasional. Jika sudah didaftarkan ke UNESCO akan mendatangkan wisatawan bukan lokal saja tapi juga internasional,” ungkapnya.
Dijelaskan, lanjut dia, bagi masyarakat yang tidak dapat menyaksikan even Iring-Iringan Prajurit Patang Puluhan secara langsung dapat menyaksikan secara streaming melalui channel youtube Pariwisata – Demak dan Dinkominfo Demak.
Sebagai informasi, rangkaian prosesi Grebeg Besar dimulai pada tanggal 12 Juni 2023 Ziarah Makam Sultan Fatah dan Makam Sunan Kalijaga, 16 Juni 2023 Pembukaan Pasar Rakyat Grebeg Besar, 28 Juni 2023 pukul 10.00 WIB Abon-Abon Keraton Surakarta.
Kemudian tanggal 28 Juni 2023 pukul 19.00 WIB Iring-Iringan Tumpeng Songo, 29 Juni 2023 Stage on the Street serta Iring-Iringan Prajurit Patang Puluhan. (eko/redaksi)