BOYOLALO – Banyak desa di Kabupaten Boyolali berlomba-lomba membangun wisata. Seperti hal nya Pemerintah Desa (Pemdes) Tegalgiri, Kecamatan Nogosari, Boyolali yang merintis desa wisata kebun kelengkeng.
Kepala Desa ( Kades ) Tegalgiri Ngateman mengatakan, untuk jenis kelengkeng yang ditanam varietas itoh. “Varietas ini berasal dari Thailand yang dikenal memiliki daging buah tebal, tidak banyak air, rasanya manis, kesat dan berbiji kecil,” kata Ngateman saat meninjau kebun kelengkeng.
Dikatakannya, gagasan pengembangan kebun kelengkeng sejak enam tahun lalu, bekerja sama dengan Kelompok Tani Subur, Dukuh Grogolan dengan memanfaatkan lahan seluas 1.500 m2.
“Ya, kita dari pemdes bekerja sama dengan Kelompok Tani Subur, sejak enam tahun kemarin menanam 30 batang, sudah panen tiga kali ini,” kata Ngateman.
Ia berharap, Desa Tegalgiri menjadi desa yang tren dengan kebun buah sebagai agrowisata dapat menjadi salah satu usaha pemberdayaan masyarakat. Sehingga pecinta buah dapat menikmati kelengkeng berkualitas tinggi sepanjang tahun tanpa harus menunggu impor.
“Saya ingin sekali angka impor buah, khususnya kelengkeng bisa ditekan seminim mungkin,” ujarnya.
Sementara Ketua Kelompok Tani Subur Sukono mengatakan, lahan dipilih yang lapang, tanpa peneduh karena butuh sinar matahari penuh. Selanjutnya memilih bibit yang sehat dari induk sehat, hasil pencangkokan, okulasi, atau sambung pucuk.
“Untuk budi daya skala besar, pilih bibit okulasi karena akarnya lebih kuat. Ukuran tepat bibit saat dipindah ke kebun sekitar umur lima bulan, dengan tinggi 65 cm,” kata Sukono
Perlakuan selanjutnya adalah penyiraman yang dilakukan lebih sering di masa pertumbuhan. Sementara pada musim kemarau, cukup setiap pekan sekali. “Musim kemarau Juli, Agustus, September dan Oktober kami kesulitan air sehingga harus menggunakan sumur dalam. Di luar masa itu, air cukup banyak,” ungkapnya.
Setelah tanaman berumur dua tahun, treatment berikutnya adalah perangsangan buah dengan nongfeng kelengkeng, nongfeng buah, dan AA plus [merek pemicu bunga]. Setelah dikocor tiga jenis pemicu bunga tersebut, tanaman bakal mulai berbunga di hari ke-45.
“Satu pohon bisa menghasilkan 10 – 15 Kg buah kelengkeng. Sebagian pembeli sudah memesan jumlah kelengkeng yang mereka inginkan, harga perkilo yakni Rp 35.000,” ujar Sukono. (IJH )