PATI – Pemerintah Kabupaten Pati menggelar pasar murah untuk membantu masyarakat di tengah masa sulit pandemic Covid-19 saat ini. Dalam pasar murah tersebut, warga bisa mendapatkan beras 5 kilo, minyak, serta gula hanya dengan uang Rp 26,5 ribu saja.
Harga tersebut tentu sangat meringankan warga. Pasalnya paket sembako tersebut telah disubsidi. Seperti gula bisa dibeli dengan harga Rp2,5 ribu, beras lima kilo yang diluar mencapai Rp 60 ribu hanya dihargai Rp 20 ribu serta minyak yang diluar Rp 14 ribu bisa ditebus dengan Rp 4 ribu saja.
“Sehingga jika ingin mendapatkan satu paket sembako murah berisi beras lima kilogram, gula satu kilogram, dan minyak satu liter, warga cukup menyiapkan uang sejumlah Rp 26.500,- saja,”ujar Bupati Pati Haryanto saat menyerahkan secara simbolis penyerahan sembako untuk pasar murah Kecamatan Winong.
Dalam pasar murah kali ini, Bupati menyebut memang ada perbedaan dalam proses pendistribusiannya. Bila sebelumnya masyarakat harus antre dan berdesakkan, kali ini proses pendistribusiannya akan dilakukan oleh Camat beserta masing-masing Kades. Hal tersebut memang diharapkan agar dapat tetap menjaga protokol kesehatan di masa pandemic seperti sekarang.
“Kalau hari ini (Senin,Red) kami serahkan secara simbolis kepada perwakilan dari dua desa yang ada di Kecamatan Winong. Selebihnya nanti pendustribusiannya akan dilakukan oleh camat beserta masing-masing kades. Agar pasar murah ini tepat sasaran, maka camat dan kades diminta untuk memperioritaskan para warga yang memang betul-betul membutuhkan,”jelasnya.
Pemilihan Kecamatan Winong sebagai sasaran pasar murah bukanlah tanpa alasan. Menurut Bupati, kegiatan rutin tahunan ini memang setiap tahunnya diselenggarakan bergiliran dan berpindah-pindah dari satu kecamatan ke kecamatan yang lain.
“Dan tahun ini memang gilirannya Kecamatan Winong,”terangnya.
Lebih lanjut Bupati juga menjelaskan bahwa setelah Pasar Murah di Kecamatan Winong, pihaknya juga akan menggelar kembali operasi pasar gula.
“Kita tahu gula mahal di pasaran. Karenanya kami siapkan 366 ton gula pasir untuk dibagikan ke masing-masing kecamatan. Per kecamatan ada yang dapat 18 ton, 20 ton, bahkan ada juga yang dapat 26 ton, tergantung jumlah warganya yang memang benar-benar membutuhkan,”lanjut Bupati.
Diakui Bupati banyak masyarakat yang akan mendapatkan jaring pengaman sosial baik yang dari pusat maupun daerah.
“Karena itu operasi pasar gula ini juga perlu diprioritaskan untuk warga kurang mampu tidak terdaftar bantuan yang dari pusat maupun provinsi. Sebab laporan dari Dinas Sosial di Pati ini akan ada sekitar 99 ribu KK yang akan menerima bantuan terkait Covid-19,”jelasnya.
Bila masih terjadi kesenjangan terhadap penyaluran bantuan dari pusat maupun provinsi, Bupati berharap Dana Desa bisa dialokasikan juga untuk meng-cover warga yang belum mendapatkan jatah bantuan.
“Mari kita kawal dan awasi bersama semua bantuan tersebut agar senantiasa tepat saran,” harapnya.(IJB/IJL)