Sragen, infojateng.id – Komisi 1 DPRD Kabupaten Sragen memberikan apresiasi bagi kinerja jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soeratno Gemolong karena mampu meningkatkan pelayanan kesehatan.
Hal ini disampaikan juru bicara Komisi 1 DPRD Kabupaten Sragen Wawan Yudi Ernanto dalam rapat paripurna laporan komisi tentang perhitungan APBD 2022 di Gedung Paripurna DPRD setempat belum lama ini.
“RSUD dr. Soeratno Gemolong saat ini sudah mampu meningkatkan pelayanannya, semoga bisa dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Untuk menunjang sarana dan prasarananya, kami mendorong agar bisa dialokasikan untuk pembangunan gedung rawat inap lagi,” ujar Wawan Yudi Ernanto.
Penilaian itu berdasarkan adanya peningkatan pendapatan, serta beberapa terobosan pelayanan yang dinilai sukses bersaing dengan rumah sakit swasta dalam memberikan pelayanan pasien.
Terpisah, Direktur RSUD dr. Soeratno Gemolong, dr. Kinik Darsono usai mengikuti rapat paripurna, tak menampik jika dulu RSUD dr. Soeratno Gemolong seringkali mendapat perhatian lebih dari banyak kalangan. Mengingat banyaknya keluhan dari masyarakat, terutama pada pelayanan.
“Awalnya, dulu antrian pasien banyak dan harus menunggu lama. Lamanya menunggu itu macam-macam penyebabnya. Ada yang sejak jam 5 pagi sudah mengantri, sehingga jadi banyak antrian. Akhirnya kita membuat inovasi pendaftaran online. Karena yang antri itu orang sakit, kita sediakan snack dan minuman hangat atau kita sebut dengan program Talita atau duta poli penuh cinta,” ujar Direktur RSUD Gemolong, dr.Kinik Soedarsono.
Tak hanya itu, RSUD dr. Soeratno Gemolong juga memiliki inovasi progam Sahabat Pengantar Obat atau yang disebut “Sobat”.
Hadirnya inovasi itu bertujuan untuk mengurangi penumpukan antrian pengambilan obat.
“Setelah antrean di bagian poli berjalan lancar, masalah penumpukan antrian itu muncul lagi. Karena para dokternya PNS, jam datangnya bersamaan mengakibatkan, terjadi penumpukan antrean di apotik. Maka dari itu, kami membuat progam Sobat. Saya awalnya mencoba dulu di wilayah Kecamatan Gemolong dan ternyata sukses dan mendapat respon positif dari masyarakat. Akhirnya kita tambah lagi petugasnya jadi dua orang,” jelasnya.
Bagi dr. Kini, beberapa inovasi pelayanan pasien yang diluncurkan RSUD dr.Soeratno dan dinilai sukses oleh Komisi 1 DPRD Sragen itu tak mudah. Ditambah dengan kondisi sarana prasarana RSUD dr.Soeratno yang dinilai bagaikan gedung angker dan kumuh.
“Saya ketika pertama kali di sana merasa sangat terenyuh melihat kondisi rumah sakit hampir sama dengan pasar saja. Tapi itu menjadi tantang saya yang diberikan saat ini diberi kesehatan, untuk membantu memberikan pelayanan nyaman dan prima kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” tandas dia.(fid/yat)