Batang, infojateng.id – Kemeriahan ditampilkan dalam perayaan 25 tahun Omah Tani yang telah mendampingi kaum tani, untuk mendapatkan haknya, redistribusi lahan melalui reforma agraria.
Kemanfaatan yang diperoleh petani, tentu kemudahan akses dan sumber daya petanian.
Staf Khusus Kemnaker RI Caswiyono Rusydie Cakrawangsa menyampaikan, pasca para petani mendapatkan haknya dalam penggunaan lahan, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, yakni agar petani memanfaatkannya secara tepat guna, sehingga mereka tetap produktif dan sejahtera.
Hal tersebut dia sampaikan saat menghadiri Perayaan 25 Tahun Omah Tani, di Desa Simbangdesa, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Sabtu (1/7/2023) malam.
“Petani itu harus kompeten, punya kemampuan sehingga kehidupannya lebih sejahtera. Dengan hadirnya industrialisasi akan banyak berpengaruh dalam segala sektor salah satunya pertanian, yang berperan dalam pemenuhan pangan para pekerja di Kawasan Industri Terpadu Batang,” kata Caswiyono.
Sementara Pembina Omah Tani Handoko Wibowo mengatakan, kontribusi Omah Tani hanya berfokus pada penyelesaian konflik agraria, sehingga manfaatnya ada ribuan petani yang mendapatkan haknya.
“Dari puluhan ribu tanah, sekarang sudah ada 2 ribu petani yang mendapatkan sertifikat tanahnya secara gratis. Pemanfaatannya jelas untuk pertanian dan turunannya,” jelas Handoko.
Pekerjaan rumah yang hingga kini belum terselesaikan, adanya konflik agraria yang tidak ada ujungnya. Omah Tani berupaya menyelesaikannya secara bertahap. (eko/redaksi)