Ungaran, infojateng.id – Sebanyak 118 calon guru penggerak (CGP) angkatan VII dari Kabupaten Semarang menggelar panen hasil belajar di balairung Balai Bahasa Jawa Tengah, Selasa (4/7/2023).
Berbagai kreasi pembelajaran para CGP dipamerkan, usai mereka menjalani pendidikan selama enam bulan.
Perwakilan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah Dr Dian Fajarwati menjelaskan, para guru itu berasal dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas.
“Nantinya setelah dinyatakan lulus menjadi guru penggerak, mereka harus bisa mewujudkan pembelajaran yang berpihak kepada murid,” terang Dian.
Selain itu, lanjut Dian, para guru penggerak juga harus mau dan mampu membuka ruang diskusi untuk membicarakan praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.
Lebih lanjut Dian menjelaskan, 118 CGP itu telah melalui seleksi ketat untuk mengikuti pendidikan guru penggerak. Pada tahap awal, mereka harus membuat esai atau karangan prosa tentang pembelajaran.
“Lalu membuat simulasi cara mengajar yang tepat dan efektif dalam waktu sepuluh menit,” ujarnya.
Ia menambahkan, mereka juga harus melalui tahapan wawancara kompetensi dari penguji, agar dapat lolos seleksi mengikuti pendidikan guru penggerak.
Setelah itu, harus menjalani pendidikan selama satu semester secara daring. Selama itu pula, mereka tetap menjalankan tugas pokok mengajar di sekolah masing-masing.
Setelah melalui titik kulminasi berupa lokakarya, imbuhnya, kinerja para CGP akan diverifikasi oleh petugas BBGP untuk menyandang predikat guru penggerak.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha berharap, para CGP dapat lulus menjadi guru penggerak yang berdedikasi tinggi.
Mereka diimbau untuk dapat bertukar pengalaman dengan guru lainnya, yang belum menjalani pendidikan khusus itu.
“Sehingga, nantinya akan dapat menjadi agen perubahan guna meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Semarang,” tegas Ngesti Nugraha. (eko/redaksi)