Batang, infojateng.id – Tingkat kerawanan terindikasi Penyakit Tidak Menular (PTM), dapat terjadi kepada siapa saja, terutama bagi mereka yang jarang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Sebagian besar masyarakat tidak menyadari bahwa dalam tubuhnya terindikasi suatu penyakit. Maka Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) terus diintensifkan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Batang Ida Susilaksmi mengimbau, kepada masyarakat, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin mencegah terjadinya PTM, terlebih beberapa waktu lalu sebagian besar warga hampir dipastikan mengonsumsi daging kurban.
Hal tersebut dia sampaikan saat ditemui, usai membuka Rakor Forum Komunikasi Germas, di Hotel Dewi Ratih Batang, Kabupaten Batang, Kamis (6/7/2023).
“Lewat Germas inilah sebagai langkah pencegahan, masyarakat bisa memanfaatkan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), untuk deteksi dini apabila terindikasi PTM. Contohnya seseorang tidak akan tahu kalau sebenarnya dia mengidap tekanan darah tinggi, kalau tidak dicek kesehatannya,” kata Ida.
Ditemui secara terpisah, Ahli Gizi RS QIM Batang, Cyntia Ayu Rahmawati mengatakan, tidak mengapa bagi yang saat ini masih menyimpan daging kurban dan akan mengolahnya menjadi beragam hidangan.
Namun, kata dia, yang menjadi catatan yakni tidak menyertakan jeroan sapi atau kambing, seperti usus, babat dan lainnya.
“Cara pengolahannya akan lebih baik jika direbus atau dikukus, sehingga meminimalisir penggunaan minyak goreng. Standar takaran daging yang boleh dikonsumsi 50 gram sehari, jangan berlebihan dalam mengonsumsi,” terang Cyntia.
Cyntia menyarankan, agar setiap mengonsumsi daging, juga diimbangi dengan konsumsi sayuran dan buah serta air putih.
Menurutnya, hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya hipertensi dan kolesterol.
Dinas Kesehatan juga menyarankan agar masyarakat mulai mengintensifkan aktivitas fisik seperti senam bersama, karena melihat kondisi yang memungkinkan untuk beraktivitas di ruang publik. (eko/redaksi)