Yogyakarta, Infojateng.id– Bagi sebagian orang, sampah menjadi masalah yang sangat besar. Namun, di tangan Mutia Bunga (28), sampah justru menjadi berkah.
Sejak 2016 lalu, jebolan ISI Yogyakarta ini menggeluti dunia seni berbahan dasar sampah plastik. Di studionya, Tactic Plastik Studio, sampah plastik yang berserakan ia kumpulkan untuk dijadikan bahan dasar karya seni.
Seniman lukis asal Yogyakarta ini juga menyulap sampah plastik menjadi berbagai kerajinan dan seni instalasi. Ada hiasan dinding, hiasan meja, gantungan lampu, tas, dompet, cover buku dan lainnya.
Kiprah Mutia mengubah sampah plastik menjadi karya seni terdengar hingga telinga Ganjar Pranowo. Usai menghadiri Bank Jateng Friendship Run 2023 di Yogyakarta, Minggu (9/7/2023), Ganjar mampir ke studio Mutia di daerah Danurejan Yogyakarta.
“Wah senang banget didatangi Pak Ganjar. Mari Pak saya tunjukkan hasil karya saya,” kata Mutia dengan semangatnya.
Di tempat itu, Ganjar bersama istri, Siti Atikoh tampak terpukau melihat karya Mutia. Tak hanya menyaksikan, Ganjar dan istri juga sempat kursus singkat membuat karya seni dari sampah plastik.
Mutia bersama beberapa anak muda tampak telaten mengajari Ganjar dan Siti Atikoh membuat karya seni dari sampah plastik. Ganjar pun tampak semangat mengikuti arahan Mutia, termasuk saat menyetrika sampah plastik sebelum diubah menjadi karya seni.
“Ternyata bapak pandai menyetrika ya, luwes sekali,” timpal Mutia.
Kepada Ganjar, Mutia mengaku sudah menekuni seni berbahan sampah plastik sejak 2016. Awalnya ia ingin keluar dari zona nyaman dengan mencoba membuat seni rupa dengan bahan yang unik.
“Saya lulusan ISI jurusan seni rupa, jadi saya dulu anak lukis, terus ingin buat karya seni dengan material lain. Nah saya melihat plastik itu warnanya seperti cat, dari situ saya membuat karya seni lukis dan berkembang ke seni instalasi,” ucapnya.
Ternyata apa yang dilakukan Mutia berdampak cukup signifikan. Tak sekadar mengekspresikan seni, ia juga turut membantu mengatasi persoalan lingkungan.
“Dan seneng banget ternyata Pak Ganjar sangat perhatian pada isu lingkungan ini. Jadi saya senang karena beliau mengapresiasi kami dan memberikan dukungan. Bangga rasanya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ganjar mengapresiasi karya Mutia Bunga. Menurutnya, apa yang dilakukan Mutia adalah sesuatu yang luar biasa dan sangat menginspirasi.
“Iya ada seniman menarik dari ISI yang kemudian mencoba mendaur ulang sampah jadi karya seni. Dan yang menarik sudah menjadi seni-seni instalasi yang dipamerkan,” katanya.
Ganjar mengatakan, apa yang dilakukan Mutia tak hanya soal seni. Namun, ada nilai kepedulian terhadap lingkungan dan edukasi di dalamnya.
“Maka, kalau ini diajarkan pada banyak orang dan anak-anak, satu kepeduliannya. Dua, punya nilai tambah dan tentu saja itu bagi anak muda akan bisa jadi dorongan, ” imbuhnya.
Inovasi yang dilakukan Mutia, bisa menjadi bagian solusi persoalan sampah. Sampah menjadi lebih terkelola, serta bisa dimanfaatkan sebagai karya seni yang mempunyai nilai jual. (eko/redaksi)