Jepara, Infojateng.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko meminta para perajin batik di daerahnya untuk menciptakan motif khas yang tidak mungkin bisa diklaim daerah lain.
Inspirasinya bisa berasal dari kearifan lokal yang benar-benar hanya ada di Jepara.
Hal tersebut dia sampaikan saat memberi motivasi kepada puluhan peserta pelatihan membatik di aula Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Diskop UKM Nakertrans) Kabupaten Jepara, Selasa (11/10/2023).
“Misalnya motif lunglungan ukir yang dituangkan dalam bentuk batik. Itu, kan, motif ukir asli Jepara sehingga tidak mungkin diklaim daerah lain. Beda misalnya membuat motif ikan atau kekayaan bahari lain. Daerah pesisir di luar Jepara, kan, bisa mengklaim sebagai motif mereka juga,” kata Edy Sujatmiko.
Menurutnya, jika motif-motif orisinal itu dibuat dalam produk yang berkualitas dan bahan baku yang baik, Edy Sujatmiko menyakini akan mendapat kepercayaan pasar.
“Belum tentu barang yang lebih murah itu disukai. Selisih sedikit harganya tidak apa-apa tapi kalau berkualitas, konsumen lebih suka,” ujarnya.
Disampaikan, dirinya juga mendorong perajin produktif dan kreatif.
“Nanti Diskop UKM Nakretrans akan berkomunikasi dengan Disperindag untuk mematenkan (motif yang berkualitas),” tandasnya.
Kepada para peserta pelatihan, dia secara khusus meminta agar keterampilan yang didapat dijadikan pekerjaan sehingga mendatangkan sumber perekonomian keluarga.
“Jangan sekedar ikut latihan. Berpikirlah bahwa Anda harus bisa produksi agar menjadi pendorong ekonomi,” tambah Edy yang dalam kegiatan itu sempat mencoba ikut mencanting.
Gemetar dalam percobaan pertama memegang canting, goresan Edy Sujatmiko tidak sepenuhnya mengikuti garis mal.
“Ini batik motif tremor,” kelakarnya.
Sementara itu Kepala Diskop UKM Nakertrans Samiadji mengatakan, 20 peserta hasil seleksi ikut dalam pelatihan ini. Mereka terbagi dalam 5 kelompok dari ujung utara sampai ujung selatan Jepara.
“Mereka mendapat fasilitas uang saku, alat tulis, makan, tas, kaos hingga sertifikat dan peralatan praktik,” beber Samiadji.
Pemateri dari Gendhis Batik Alfiatun mengatakan, dia bersama 25 perajin batik Jepara terus mengembangkan usaha dan membantu peminat usaha ini untuk belajar bersama. (eko/redaksi)