Brebes, Infojateng.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah berhasil menyelesaikan perbaikan jalan rusak karena ambles akibat bencana alam tanah longsor, pada jalur provinsi di Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.
Masyarakat pun merasakan manfaatnya, karena bisa menggunakan akses jalan, setelah sebelumnya tak bisa melewati titik jalan tersebut.
Siswa salah satu SMK di Kecamatan Sirampog, Muhammad Khaerul Anam, mengaku, ia biasa memanfaatkan akses jalan provinsi itu untuk pergi ke sekolahnya di Pakisaji.
Sebab, kata dia, waktu tempuhnya lebih singkat, terutama bila dilewati menggunakan mobil angkutan umum, yaitu sekitar 10 menit.
“Setelah jalannya rusak, saya harus lewat kampung lain, waktu tempuhnya sampai 40 menit,” kata Khaerul, ditemui di lokasi jalan Sridadi yang selesai diperbaiki, Rabu (19/7/2023).
Tak jarang, dengan melintasi jalan alternatif di kampung lain, siswa berusia 15 tahun ini kerap terlambat ketika sampai sekolah.
Bahkan, lanjutnya, sepatunya kotor akibat lumpur jalanan yang menempel, saat melewati jalan.
Hal senada diungkapkan pengguna jalan lain, Indy Rahmatika, warga Pakisaji Sirampog. Dirinya mengenang, saat jalan ambles dulu memang tidak bisa dilewati. Ia pun terpaksa lewat jalan alternatif di sekitarnya.
“Jalannya mutar dan terjadi kemacetan karena jalan rusak. Tidak sampai satu jam. Tapi sering terlambat ke sekolah,” ujar Indy.
Sopir angkutan umum jurusan Bumiayu-Sirampog, Dedi Setiawan, saat jalan ambles itu ia terpaksa mengalami penurunan pendapatan. Akibat jalan rusak itu pendapatan kotornya sekitar Rp400 ribu sehari.
“Sangat berdampak bagi sopir, pendapatannya kurang, waktu juga. Kalau mutar hampir dua kilometer,” ungkap Dedi.
Kondisi kelesuan itu juga dipahami oleh pemilik angkutan. Sebab jalan ambles memang mengakibatkan jalan tak bisa dilalui.
Namun, kini kondisinya sudah membaik. Jalan ambles telah selesai ditangani, dengan penanganan rigid atau cor di samping jalan lama.
“Jalannya bagus, Alhamdulillah, bisa nutup setoran,” ucapnya.
Sopir truk angkut sayur yang biasa melintasi jalan Sridadi, Zidan Affan mengatakan, saat jalan ambles itu ia tak bisa mengantar sayur ke luar kota seperti Cilacap hingga Cibitung Bekasi Jabar, dan Jakarta.
Maklum, di wilayahnya memang dikenal sebagai penghasil sayuran daun bawang. Sopir seperti dirinya menjadi salah satu pihak yang terdampak akibat amblesnya jalan. Kondisi itu membuat pendapatannya berkurang.
“Kalau pemasukan normal ya cukup buat sehari-hari. Saat rusak ya pendapatan kurang. Sekarang tidak harus mutar. Terima kasih Pemprov Jateng, Pak Ganjar sudah benerin jalan di sekitar sini, yang ambles. Saya sebagi sopir enak, tidak harus mutar. Pemasukan juga lebih banyak,” ungkap Zidan pemuda 24 tahun.
Staf Teknik Paket Rehab Bumiayu-Sirampog Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Tegal Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah, Muhamad Firmansyah menjelaskan, pihaknya telah menyelesaikan paket pengerjaan jalan berupa rehabilitasi Jalan Bumiayu-Sirampog.
“Pengerjaan itu telah selesai dikerjakan dengan jumlah anggaran Rp3,4 miliar,” jelas Firmansyah.
Ia menuturkan masa pelaksanaan pengerjaan 136 hari dari 16 Januari-31 Mei 2023. Dengan panjang penanganan 143 meter berupa rigid pavement, dan lebar lima meter.(eko/redaksi)
Bagaimana kondisi sopir angkutan umum jurusan Bumiayu-Sirampog, Dedi Setiawan, ketika jalan ambles? salam : Tel U