Hadiri Soropadan Festival 2023, Ganjar: Introduksi Teknologi Kunci Gaet Milenial Tekuni Pertanian

infojateng.id - 21 Juli 2023
Hadiri Soropadan Festival 2023, Ganjar: Introduksi Teknologi Kunci Gaet Milenial Tekuni Pertanian
Ganjar Pranowo saat menghadiri Soropadan Agro Festival (SAF) 2023 di Temanggung, Kamis (20/7/2023). - (infojateng.id)
|
Editor

Temanggung, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut introduksi teknologi sebagai kunci gaet milenial dan Gen Z untuk terjun ke dunia pertanian secara sukarela.

Hal ini dia sampaikan saat menghadiri Soropadan Agro Festival (SAF) 2023 di Temanggung, Kamis (20/7/2023).

Dalam kesempatan itu, Ganjar menyempatkan diri berbincang dengan 5 pemuda milenial yang berkecimpung dalam pertanian. Satu di antaranya hasil didikan Kementrian Pertanian (Kementan).

“Saya baru saja ngobrol dengan 5 petani muda, spiritnya bagus, satu di antaranya sekolah di Kementan. Jadi Kementan punya lembaga untuk mendidik mereka,” kata Ganjar di sela menghadiri Soropadan Agro Festival (SAF) 2023, dengan tema “Regenerasi Petani Jateng Menuju Kedaulatan Pangan Nasional”.

Ganjar melanjutkan, selain ke-5 petani muda tersebut, masih banyak milenial yang berkecimpung dalam pertanian. Hanya, menurut Ganjar, secara umum masih perlu perubahan mindset di kalangan milenial dan Gen Z terkait profesi sebagai petani.

“Mereka anak muda yang berkecimpung dalam pertanian, pada praktiknya banyak yang karena kepepet. Maka, sekarang tidak boleh ada ilmu kepepet. Mesti disiapkan betul,” ujar Gubernur Jateng dua periode itu.

Dituturkan Ganjar, rumus untuk mempersiapkan petani muda dari generasi milenial dan Gen Z adalah alih teknologi.

Dikatakan, lanjut dia, ketika introduksi teknologi ke dunia pertanian berhasil dilakukan, maka pertanian akan punya daya tarik lebih di mata anak-anak muda.

Sebab, menurutnya dunia milenial dan Gen Z tak bisa dilepaskan dari pesatnya kemajuan teknologi.

“Rumusnya tadi dari penyuluh bagus banget, ‘pak teknologi, gak ada yang lain’. Dan memang sudah saatnya percepatan alih daya teknologi pertanian ditingkatkan,” terangnya.

Kata Ganjar, introduksi teknologi dalam pertanian tidak hanya terkait alat dan mesin pertanian (alsintan) saja, tapi sampai dengan seluruh prosesnya.

Di antaranya disebutkan, dalam proses on farm saat ini sudah menggunakan sekolah iklim, lalu gunakan teknologi digital untuk pemantauan.

“Kemudian, perpaduan antara irigasi, pupuk, obat, bisa jadi satu. Bahkan dengan pola pertanian green house sangat bisa menarik anak muda untuk bertani, sehingga mereka punya komoditas,” ujarnya.

Ganjar juga menyoroti potensi ekonomi hortikultura untuk menarik anak muda milenial dan Gen Z semangat bertani. Sebab, hortikultura tak pernah terpengaruh musim.

“Kita mendekati El Nino ini, masih selalu bertahan. Bahkan, sejumlah komoditas buah-buahan sangat laku di pasaran. Kalau kita arahkan anak muda ke sana, rasa-rasanya akan tertarik,” tuturnya.

Memang, sambung Ganjar, untuk lebih membuat milenial dan Gen Z tertarik, harus ada stimulan, pelatihan, dan juga pendampingan. Juga ditambah dengan introduksi teknologi digital dalam dunia pertanian.

Di sisi lain, kata Ganjar, ketersediaan pupuk juga harus diperhatikan. Ia mengakui, secara nasional ketersediaan pupuk menjadi perhatian banyak kalangan.

“Iya, memang ada kekurangan pupuk. Sehingga, kita harus serisu betul memperhatikan ini,” ucapnya.

Kata Ganjar, kekurangan pupuk dalam negeri karena sejumlah faktor. Antara lain karena bahan dasar pupuk tidak tersedia dalam negeri, maka harus menjalin kerja sama dengan negara lain yang mempunyai sumber daya tersebut. Di sisi lain, gerakan pupuk organik mesti ditingkatkan di kalangan petani.

“Setidaknya ya separuh-separuh. Tapi kita juga memproyeksikan menuju organik, karena sekarang sudah semakin canggih. Kalau dulu pakai pupuk organik menggunakan kuantitas yang besar, sekarang dengan fermentasi, dengan teknologi, sudah masuk dalam bentuk cair. Dan itu sekarang mesti digenjot,” paparnya.

Ke depan, kata Ganjar, pemerintah harus memberikan insentif pemakaian pupuk organik dengan sedikit ‘paksaan’. Sehingga, petani yang menggunakan pupuk organik lebih banyak, dan hasilnya lebih bagus, juga bila ditilik dari sisi kesehatan.

“Dan tentu saja, hal itu bisa mengimbangi kekurangan pupuk. Karena memang, subsidi untuk pupuk ini dikurangi. Karena itu, soal pupuk kita harus lebih memperhatikan mulai dari sisi hulu, dengan segala cara,” pungkasnya. (eko/redaksi)




Tinggalkan Komentar

Terbaru Hari Ini

Stop Bullying Pada Anak, Polsek Mlonggo Berikan Binluh Pada Pelajar

Stop Bullying Pada Anak, Polsek Mlonggo Berikan Binluh Pada Pelajar

Eks Karesidenan Pati
Tokoh Agama di Jepara Apresiasi Hasil Operasi KRYD oleh Polisi

Tokoh Agama di Jepara Apresiasi Hasil Operasi KRYD oleh Polisi

Eks Karesidenan Pati
Cek Kondisi Kesehatan Personel, Polres Jepara Gelar Rikkes Berkala

Cek Kondisi Kesehatan Personel, Polres Jepara Gelar Rikkes Berkala

Eks Karesidenan Pati
Ops Mantap Praja Candi, Polres Jepara Siagakan Personel PAM di Kantor KPU

Ops Mantap Praja Candi, Polres Jepara Siagakan Personel PAM di Kantor KPU

Eks Karesidenan Pati
Safari Subuh Polres Jepara Didukung Masyarakat

Safari Subuh Polres Jepara Didukung Masyarakat

Eks Karesidenan Pati
Digempur Kritikan di Akhir Masa Jabatan, Survei Indikator: Kepuasan Kinerja Jokowi masih di 75 Persen

Digempur Kritikan di Akhir Masa Jabatan, Survei Indikator: Kepuasan Kinerja Jokowi masih di 75 Persen

Info Jateng   Info Nasional   Laporan Khusus   Pemerintahan   Politik
Plt Bupati Demak Minta Seluruh Pihak Wujudkan Pilkada 2024 Luber dan Jurdil

Plt Bupati Demak Minta Seluruh Pihak Wujudkan Pilkada 2024 Luber dan Jurdil

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng   Pemilu
Polres Klaten Gelar Rakor Kesiapan Pengamanan Kampanye Terbuka

Polres Klaten Gelar Rakor Kesiapan Pengamanan Kampanye Terbuka

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Pemilu
Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Dislutkanak Batang Gelar Pasar Murah

Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Dislutkanak Batang Gelar Pasar Murah

Ekonomi   Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Angin Segar Ekonomi Batang, Dari Kawasan Industri Menuju

Angin Segar Ekonomi Batang, Dari Kawasan Industri Menuju

Ekonomi   Eks Karesidenan Pekalongan   Info Jateng
Kukuhkan Tujuh Komisioner KPID Jateng, Pj Gubernur : Bantu Pemerintah Beri Edukasi Masyarakat

Kukuhkan Tujuh Komisioner KPID Jateng, Pj Gubernur : Bantu Pemerintah Beri Edukasi Masyarakat

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Tokoh Masyarakat dan Parpol di Temanggung Deklarasi Tolak Politik Uang

Tokoh Masyarakat dan Parpol di Temanggung Deklarasi Tolak Politik Uang

Eks Karesidenan Kedu   Info Jateng   Pemilu   Politik
Teladani RA Kartini, Ratusan Siswa di Rembang Diajak Belajar Menari dan Membatik

Teladani RA Kartini, Ratusan Siswa di Rembang Diajak Belajar Menari dan Membatik

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pendidikan
BSSN Luncurkan Tim Tanggap Insiden Rembang

BSSN Luncurkan Tim Tanggap Insiden Rembang

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng   Pemerintahan
Perairan Morodemak Jadi Pengembangan Kawasan Berbasis Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut

Perairan Morodemak Jadi Pengembangan Kawasan Berbasis Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Surprise Istri dan Anak, Genjot Motivasi Fajar Raih Medali Emas Peparnas

Surprise Istri dan Anak, Genjot Motivasi Fajar Raih Medali Emas Peparnas

Eks Karesidenan Surakarta   Info Jateng   Olahraga
Pemkab Semarang Terima Bantuan Kemensos, Segini Nominalnya

Pemkab Semarang Terima Bantuan Kemensos, Segini Nominalnya

Eks Karesidenan Semarang   Info Jateng
Temuan Limbah di Jepara Diduga Berasal dari Produksi Farmasi Ilegal

Temuan Limbah di Jepara Diduga Berasal dari Produksi Farmasi Ilegal

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Pengelola Air Tanah Terbaik, Pemprov Jateng Terima Subroto Awards dari Kementerian ESDM

Pengelola Air Tanah Terbaik, Pemprov Jateng Terima Subroto Awards dari Kementerian ESDM

Info Jateng   Laporan Khusus
KIM Jadi Jembatan Informasi di Kabupaten Jepara

KIM Jadi Jembatan Informasi di Kabupaten Jepara

Eks Karesidenan Pati   Info Jateng
Close Ads X