Tegal, Infojateng.id – Ribuan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) atau yang lebih dikenal sebagai penyuluh KB se-Jawa Tengah antusias menyambut kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (26/7/2023).
Hal itu terjadi saat Ganjar menghadiri Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh KB dan Deklarasi Penyuluh KB 2 Telur untuk Keluarga Berisiko Stunting, di GOR Trisanja, Slawi, Kabupaten Tegal.
Dalam kesempatan itu, Ganjar didampingi istrinya yang juga Ketua TP PKK Jawa Tengah Siti Atikoh, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo beserta jajarannya dan Bupati Tegal Umi Azizah.
Terdapat 1.400 peserta dari 35 kabupaten/kota se Jateng yang berpartisipasi dalam kegiatan itu.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menyatakan, kerja penyuluh KB di Jateng yang dahsyat, sungguh luar biasa, berperan penting dalam turunnya angka stunting di Jawa Tengah.
Pada momen itu, Ganjar menyinggung masalah perbedaan data yang menjadi perdebatan di lapangan. Yakni data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM) dan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI).
“Sebenarnya gerakannya udah bagus ya kalau dari angka ePPGBM kita sebenarnya udah sampai 11 persen, SSGInya kita masih 20-an,” kata Ganjar.
Sebagai informasi, berdasarkan ePPGBM angka stunting di Jawa Tengah dalam empat tahun terakhir turun secara signifikan.
Ia merinci, pada 2018 tingkat stunting Jateng 24,4 persen. Kemudian 2019 turun menjadi 18,3 persen.
“Lalu 2020 bisa (turun) 14,5 persen. Kemudian 2021 sempat naik 18,8 persen, berikutnya tahun 2022 kemarin bisa mencapai 11,9 persen. Data satunya dari SSGI itu 2022 kemarin 20,8 persen, turun namun tidak signifikan,” paparnya.
Kendati begitu, Ganjar mengimbau kepada para Penyuluh KB di daerah untuk tidak berkecil hati dengan perbedaan mencolok tersebut.
Menurutnya, kinerja yang dilakukan sudah sangat dahsyat. Ganjar pun berterima kasih.
“Ini dua data yang berbeda dan ini nggak usah membikin kecil hati, karena temen-temen kerjanya luarbiasa, termasuk para PLKB kita ini dahsyat menurut saya,” tegasnya usai acara.
Apalagi dengan Deklarasi Penyuluh KB 2 Telur pada kegiatan tersebut, Ganjar yakin Penyuluh KB sebagai garda terdepan sudah menemukan formula treatment yang baik untuk mencapai target 14 persen angka stunting menurut SSGI pada 2024 mendatang.
“Istilah saya butuh telaten saja. Nah gerakan ini nggak boleh berhenti dari temen-temen bupati, kita (pemerintah daerah) dan dibantu dari BKKBN itu coba kita masifkan sehingga kalau saya optimis,” tandasnya.(eko/redaksi)