Kota Pekalongan, Infojateng.id – Melihat peluang usaha jasa terapis yang masih minim, Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Pekalongan memfasilitasi program Pelatihan Manual Terapi dan Sport Massage bagi 40 orang warga produktif di Kota pekalongan yang digelar selama 10 hari, 17-27 Juli 2023.
Wakil Walikota Pekalongan, Salahudin hadir memberikan pengarahan dan menutup kegiatan tersebut di Aula Kantor Baznas Kota Pekalongan, Kamis (27/7/2023).
Dalam penutupan pelatihan tersebut, peserta yang mengikuti mendapatkan sertifikat keterampilan untuk bisa digunakan bekerja maupun membuka usaha terapis.
Adapun instruktur dalam pelatihan tersebut yakni seorang terapis mumpuni asal Kota Pekalongan, Djarot Sutedja.
Dalam sambutannya, Salahudin menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada jajaran Baznas Kota Pekalongan yang telah memberikan fasilitasi pelatihan Pelatihan Manual Terapi dan Sport Massage bagi puluhan warga Kota Pekalongan.
“Semoga peserta yang sudah mendapatkan pelatihan selama 10 hari ini bisa bermanfaat bagi warga sekitarnya dan keluarga yang membutuhkan sehingga mereka bisa membantu masyarakat lebih banyak khususnya yang membutuhkan jasa terapi mereka,” ujar Salahudin.
Salahudin berharap, dengan kegiatan pelatihan ini, pengetahuan dan keterampilan peserta semakin meningkat dan mempraktekkan ilmu yang didapatkan selama pelatihan.
“Sehingga, mereka tetap hafal titik-titik refleksi dari gejala-gejala atau cidera yang harus diatasi dari orang yang membutuhkan jasa mereka. Kami juga meminta mereka tetap berkomunikasi melalui grup WhatsApp untuk saling share ilmu dan pengalaman, termasuk nanti dari Baznas bisa mengkoordinasikan adanya suatu wadah atau fasilitasi klinik terapi bagi mereka mempraktekkan dan mengembangkan ilmu yang didapatkan selama pelatihan,” paparnya.
Ketua Baznas Kota Pekalongan, Sakdhullah menjelaskan, pelatihan ini dilakukan setelah melihat peluang baru dari berbagai jenis pelatihan keterampilan kerja yang ada di masyarakat, salah satunya pelatihan manual terapi dan sport massage.
Mengingat, usaha jasa terapi ini masih minim jumlahnya di tengah masyarakat dan sangat jarang karena belum ada regenerasi.
“Sasarannya masyarakat pemuda-pemudi produktif Kota Pekalongan khususnya bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan,” kata Sakdhullah.
Ia menegaskan, sebagai upaya tindaklanjut pelatihan ini, dalam waktu dekat, Baznas berencana akan membuatkan sebuah klinik sebagai fasilitasi para peserta pelatihan untuk bisa mempraktekkan ilmunya dan memberikan pelayanan jasa terapi kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Selama 10 hari pelatihan kemarin, mereka belajar pelatihan dasar terapi, pengetahuan anatomi, memperbaiki struktur tulang ketika pasien mengalami cidera, dan sebagainya,” tandasnya.
Dia menambahkan, mereka yang mengikuti pelatihan juga mendapatkan sertifikasi keterampilan yang bisa digunakan untuk keberlangsungan kerja mereka nanti maupun sebagai bukti legalitas ketika akan membuka jasa terapi sendiri. (eko/redaksi)