Jakarta, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memiliki kebiasaan unik selama memimpin Jawa Tengah. Hampir setiap hari, ia rela mendengar curhatan warganya.
Hal itu diceritakan Ganjar di hadapan ratusan anak muda Jakarta saat menjadi pembicara Menjadi Manusia dengan tema kesehatan mental, Sabtu (29/7/2023) malam.
Ganjar mengatakan, mendengarkan dan berbagi adalah cara terbaik untuk mengatasi kesehatan mental masyarakat.
“Masyarakat itu butuh sharing dengan pemimpinnya. Ada banyak masalah yang mereka hadapi, dan mereka butuh didengarkan. Salah satunya ya didengarkan oleh pemimpinnya,” kata Ganjar.
Makanya lanjut dia, ia sering blusukan ke desa, menginap di rumah warga untuk mendengarkan keluh kesah masyarakatnya. Dengan mendengarkan, maka masyarakat merasa dilindungi.
“Sering juga karena saya punya medsos dan nomor WA saya sebar, banyak yang WA atau DM saya. Mereka menyampaikan keluh kesahnya. Seringkali malam juga saya melayani mereka,” ucapnya.
Ia menceritakan kisah ada seorang ibu-ibu yang memiliki masalah. Persoalan itu sudah diadukan ke Bupati yang ada di daerahnya. Namun karena tak kunjung ada penyelesaian, maka ia mengadu ke Ganjar.
“Dan saya layani itu, malam-malam saya harus telpon menteri untuk membantu ibu ini. Dan Alhamdulillah bisa diselesaikan. Simpel sebenarnya, hanya kita mau atau tidak mendengarkan agar masyarakat mau berbagi pada persoalan yang dialami,” jelasnya.
Ganjar menegaskan bahwa pemimpin itu tugasnya mendengarkan rakyat. Setelah itu baru menganalisis dan memutuskan. Tentu dalam setiap keputusan tidak bisa memuaskan semua orang, namun semua harus ditimbang dengan baik.
“Resiko pasti ada, tinggal bagaimana kita memanajemen itu dengan baik. Menghitung resiko dari semua kebijakan yang kita ambil agar bermanfaat untuk rakyat,” tegasnya.
Meski begitu, ia tak menampik jika dirinya juga kerap dilanda masalah. Ia kerap berbagi dengan keluarga jika mengalami suatu masalah dalam pekerjaannya itu.
“Tapi tidak semua saya ceritakan pada anak dan istri, kalau sekiranya membebani mereka, saya lebih baik tidak cerita. Atau saya cerita pada Tuhan dalam tahajjud dan dzikir. Saya dapat ijazah wirid dari para kyai yang selalu saya amalkan, kalau sudah wirid itu rasanya tenang,” jelasnya.
Ganjar menekankan pentingnya mendengarkan dan berbagi sebagai solusi mengatasi kesehatan mental. Persoalan ini bukan persoalan sepele, karena banyak orang yang mengambil langkah nekat karena tertekan secara mental.
“Kesehatan mental ini soal serius, dan cara yang paling mudah dilakukan adalah mari kita terbiasa mendengarkan dan berbagi. Mari jadi manusia yang bermanfaat untuk sesama,” pungkasnya. (eko/redaksi)