Cirebon, Infojateng.id – Bakal calon presiden 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo dipercaya mampu mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
Hal itu disampaikan pengasuh Ponpes Buntet Pesantren Cirebon, KH Adib Rofiudin Izza saat memberikan kata sambutan pada Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Pesantren Buntet 2023 Cirebon, Selasa (1/8/2023) malam.
Ganjar hadir dalam acara itu sebagai pembicara seminar nasional yang menjadi rangkaian acara tersebut.
“Mengapa kami mengundang Pak Ganjar Pranowo, karena kami yakin yang akan memajukan Indonesia adalah Pak Ganjar. Sekarang kan Indonesia belum menjadi Indonesia Emas. Yang menjadikan Indonesia Emas ya Pak Ganjar,” kata KH Adib disambut tepuk tangan ribuan kiai dan santri yang hadir dalam acara itu.
Kiai Adib juga mengajak seluruh kiai dan santri Cirebon mendoakan agar segala hajat yang diinginkan Ganjar dapat terwujud. Termasuk mendoakan Ganjar agar memimpin Indonesia pada 2024.
“Saya minta hadiah fatihah untuk Pak Ganjar. Semoga beliau amanah, sukses, berkah dan hasil maksud. Alfatihah,” ucap Kyai Adib dan ribuan kyai dan santri berdoa bersama.
Acara Haul Buntet Pesantren dihadiri oleh sejumlah kiai besar di Cirebon dan Jabar. Di antaranya Pengasuh Buntet Pesantren, KH Adib Rofiudin Izza, Ketua Yayasan Buntet Pesantren, KH Salman Alfarisi, KH Tajudin Zein, KH Subkhi Mutaad, KH Aris Nikmatullah, KH Wawan Arwani dan jajaran ulama besar lainnya.
Dalam acara itu, Ganjar diminta menjadi pembicara dengan tema pendidikan karakter untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam paparannya, Ganjar menuturkan bahwa kemajuan teknologi informasi memang penting diperkuat untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Namun, Ganjar juga mengingatkan pentingnya pendidikan karakter dan integritas. Kedua hal tersebut juga menjadi hal yang paling utama, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Menuju masa depan tidak hanya cukup menyiapkan generasi kita dengan teknologi. Tapi, yang paling penting adalah pendidikan karakter,” kata Ganjar.
Pendidikan karakter yang utama adalah integritas. Jika hingga 2045 mendatang, Indonesia tidak terbebas dari korupsi karena integritas rendah, maka cita-cita menjadi negara yang maju akan sulit tercapai.
“Integritas saat ini menjadi hal yang sangat penting untuk kita wujudkan. Tanpa itu, tidak mungkin kita menjadi negara maju,” jelasnya.
Selain integritas, pendidikan karakter lain yang harus disiapkan untuk generasi muda ke depan adalah soal budi pekerti. Bangsa yang maju, selalu mengedepankan sopan santun, menghormati orang lain dan mengedepankan etika.
“Santri pasti sudah memiliki itu. Selama mondok, mereka mendapatkan ilmu agama dan budi pekerti yang baik. Setelah itu dimiliki, barulah kita menyongsong kemajuan teknologi. Santri juga perlu menguasai ini, agar tidak ketinggalan,” pungkasnya. (eko/redaksi)