Jepara, Infojateng.id – Sebanyak 33 perusahaan membuka peluang karier lewat pameran bursa kerja (job fair) di Gedung MWCNU Kecamatan Tahunan, kompleks Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara.
Pameran bursa kerja yang berlangsung mulai 2 hingga 3 Agustus 2023 tersebut membuka seratus lebih lowongan bagi para pencari kerja.
Bursa kerja tersebut dibuka secara resmi oleh Staf khusus Menteri Ketenagakerjaan Hindun Anisah, Rabu (2/8/2023).
Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta hadir secara langsung pada kegiatan ini. Dia menyatakan bahwa bursa tersebut bisa membantu menyerap angkatan kerja. Dengan mendekatkan pasar kerja dengan para pencari kerja.
“Sehingga tingkat pengangguran terbuka dapat makin kita tekan,” ujar Edy.
Diungkapkan, lanjut Edy, tingkat pengangguran terbuka di Jepara, dalam dua tahun terakhir tercatat terus mengalami penurunan signifikan. Dari 4,23 persen di tahun 2021, menjadi 4,1 persen di tahun 2022.
Menurutnya, kondisi ini jauh lebih rendah dibanding rerata Provinsi Jateng sebesar 5,57 persen, serta nasional 5,86 persen.
“Ini juga penting untuk menurunkan angka kemiskinan yang sempat naik akibat pandemi,” terangnya.
Sementara itu, Staf khusus Menteri Ketenagakerjaan Hindun Anisah menjelaskan, pelaksanaan bursa kerja kali ini pihak kementerian sengaja menggandeng perguruan tinggi. Unisnu Jepara menjadi yang pertama di Jateng.
“Untuk Jawa Tengah dimulai dengan perguruan tinggi swasta, dan itu berada di Jepara,” tutur Hindun.
Menurut dia, job fair di perguruan tinggi sangat dibutuhkan. Harapannya bisa mendongkrak kualitas tenaga kerja lokal. Di sisi lain juga menurunkan angka pengangguran.
“Kita harapkan lulusan perguruan tinggi bisa mengisi lowongan-lowongan kerja yang ada,” katanya.
Pantauan di lokasi, pelamar kerja yang datang ke pameran ini rerata merupakan lulusan SMA hingga sarjana. Selain menghadirkan kemudahan, mereka pun dapat mengakses secara gratis.
Ratih Anggono salah seorang pelamar job fair, mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut. Agar dapat pekerjaan ia menyiapkan empat dokumen lamaran.
Warga asal Desa Mantingan, lulusan S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia ini mengaku sangat terbantu dalam mencari kerja.
“Senang, soalnya tidak harus cari kemana-mana. Belum lagi kemarin sempat tertipu informasi palsu di internet adanya lowongan,” kata Ratih.
Dalam dua hari bursa kerja di Unisnu dibuka, setidaknya lebih dari 3 ribu pelamar akan diterima. Nantinya mereka bakal ditempatkan di 33 perusahaan, baik dalam maupun luar daerah. Seperti jasa keuangan, ritel maupun tenaga kerja industri. (eko/redaksi)