Sragen, infojateng.id – Mencuatnya kasus kecurangan seleksi perangkat Desa Jati, Sumberlawang kini tak hanya dugaan. Hal itu setelah Camat Sumberlawang mengakui bahwa Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UGM sebagai penyelenggara tes seleksi perangkat Desa Jati, Kecamatan Sumberlawang fiktif.
“Kalau tau fiktif atau tidak kan setelah adanya konfirmasi dari UGM dan sebelum ini kita tidak tahu. Karena, baik kop dan stempelnya semuanya pake bendera UGM, maka kita percaya penuh, karena itu adalah universitas yang bonafit dan ternama,” papar Camat Sumberlawang, Indarto SP usai rapat dengan Komisi 1 DPRD Sragen.
Disinggung mengenai hadirannya di gedung DPRD Sragen dengan didampingi Dinas PMD, pihaknya menyampaikan hanya dimintai keterangan terkait proses penjaringan perangkat Desa Jati.
Selain itu, pihaknya juga membenarkan bahwa proses seleksi dengan salah satu universitas UGM itu fiktif.
“Ini tadi hanya dimintai kronologi tahapan dengan sampai ujian dan kita sampaikan apa adanya, sesuai yang terjadi hari ini,” jelasnya.
Usai melakukan pemanggilan Dinas PMD dan Camat Sumberlawang, Ketua Komisi I DPRD Sragen Thohar Ahmadi menyampaikan, salah satunya adalah tindak lanjut dari proses penjaringan perangkat desa yang diduga bekerjasama dengan UGM fiktif.
“Walau ini nanti bakal merembet ke desa – desa yang lain, namun ini kita sikapi Desa Jati terlebih dahulu. Karena kata-kata fiktif itu di hadapan hukum tidak sah,” paparnya.
Thohar juga menyampaikan bahwa terkait isu yang berkembang di masyarakat, bahwa proses seleksi Desa Jati itu fiktif, dibenarkan Camat Sumberlawang di hadapan temam-teman Komisi 1 DPRD sragen.
“Kalau camat tadi ditanya sama teman-teman, mengenai fiktif atau tidak. Jawaban camat, ya Fiktif,” jelasnya.(fid/redaksi)