Pati, infojateng.id – Sampah plastik masih merupakan ancaman besar dalam pencemaran lingkungan. Aktivitas rumah tangga yang tidak terlepas dari penggunaan plastik memberikan sumbangan sampah plastik yang besar setiap harinya. Timbunan sampah plastik yang semakin diperparah dengan sifat plastik yang tidak mudah terurai oleh lingkungan menjadikan masalah sampah plastik sebagai masalah yang tidak dapat dibiarkan untuk selesai dengan sendirinya.
Menanggapi masalah sampah plastik, mahasiswa KKN Tim II Undip 2022/2023 mengusung program kerja pembuatan taman ekobrik di lapangan Desa Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati.
“Kami sadar bahwa perubahan yang besar dimulai dari perubahan-perubahan kecil. Dengan memanfaatkan sampah plastik untuk membuat taman ekobrik, kami berharap dapat memberikan perubahan positif terhadap lingkungan sekaligus memantik kesadaran masyarakat untuk lebih mindful atas penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan plastik sebisa mungkin dikurangi, misalnya dengan membawa tas sendiri saat berbelanja, dan sampah plastik yang masih bisa digunakan dapat dimanfaatkan kembali, seperti salah satunya dengan membuat taman ekobrik seperti ini,” kata salah satu perwakilan kelompok mahasiswa KKN Undip.
Taman ekobrik yang dibuat oleh para mahasiswa KKN Undip secara resmi diserahkan pada pihak Desa Wonorejo pada Kamis, 10 Agustus 2023. Para perangkat desa yang hadir dalam seremoni penyerahan taman ekobrik, mewakili warga desa, berterima kasih atas kontribusi mahasiswa KKN Undip terhadap Desa Wonorejo. Taman ekobrik yang dibuat juga diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk melakukan hal serupa dalam pemanfaatkan sampah plastik.
Dengan beranggotakan 10 orang, para mahasiswa secara telaten mengumpulkan sampah plastik di lingkungan sekitarnya untuk kemudian dimasukkan dan dipadatkan ke dalam botol-botol bekas. Botol-botol bekas ini direkatkan satu per satu untuk kemudian dibuat menjadi meja. Tidak hanya membuat meja dari botol-botol bekas berisi sampah plastik yang dipadatkan, para mahasiswa juga membuat kursi dari ban mobil bekas yang bagian atasnya ditutup oleh anyaman tali tambang sebagai alas duduk.
Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan dengan memanfaatkan kembali sampah plastik bekas, meja dan kursi yang dibuat oleh para mahasiswa juga memberikan warna baru di lapangan Desa Wonorejo. (redaksi)