Jepara, infojateng.id – Dalam rangka mendekatkan diri dan menyerap aspirasi masyarakat, Polres Jepara menggelar kegiatan Minggu Kasih yang digelar di Gereja Bethel Tabernakel Alika, Jepara, Minggu (13/8/2023).
Kegiatan ‘Minggu Kasih’ sendiri merupakan program prioritas Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang dilaksanakan dari tingkat Polda, Polres, hingga Polsek dan juga merupakan program lanjutan Quick Wins Presisi.
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, Minggu Kasih tersebut dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat mengenai situasi Kamtibmas di wilayah Kabupaten Jepara.
“Minggu Kasih yaitu program kepolisian menyambangi warga untuk edukasi kamtibmas sekaligus mendapatkan informasi dari masyarakat mengenai situasi Kamtibmas di wilayah tersebut,” jelas Wahyu.
Selain itu, kata dia, program ini juga untuk menyerap aspirasi, saran, maupun kritik dari warga dalam memajukan Polri dalam bertugas memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Wahyu juga mengimbau kepada jemaat gereja untuk bersama-sama menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif.
”Disini kami dari kepolisian mengajak bapak ibu saudara-saudara sekalian untuk bersinergi dalam menjaga keamanan dan kerukunan ditengah-tengah masyarakat,” ajaknya.
Lebih lanjut, kapolres menjelaskan, keamanan dan ketertiban masyarakat bukan hanya tugas dari pihak kepolisian. Tapi tugas dari semua komponen masyarakat. Untuk itu Polri memerlukan bantuan dari seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga Kamtibmas.
Ia mengungkapkan, pihaknya juga telah menyebar Call Center 110 dan layanan Whatsapp (WA) ‘SIRAJU’ (Polisi Jepara Juara) di nomor 08112894040 untuk memudahkan masyarakat melapor ke pihak kepolisian apabila terjadi gangguan Kamtibmas.
“Harapannya dengan Call Center dan WA chatbox ini masyarakat tidak segan untuk menginformasikan atau bertanya kepada Polri dalam kaitan menjaga keamanan wilayah Kabupaten Jepara,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, kapolres juga mengajak dan mengimbau kepada para generasi muda untuk menjauhi atau membentengi diri dari kenakalan remaja.
Seperti mengikuti perguruan pencak silat yang digunakan untuk hal-hal negatif, hindari pelanggaran lalu lintas, lebih mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas, dan menghindari bermedia sosial yang tidak disertai dengan aturan-aturan.
Wahyu menegaskan, dirinya tidak melarang untuk mengikuti perguruan silat, asalkan digunakan untuk hal-hal yang bersifat positif, seperti untuk bela diri, olahraga, maupun atlet berprestasi.
“Jangan sampai digunakan untuk hal-hal yang negatif seperti tawuran, musuh-musuhan, merusak yang bukan haknya, dan lain-lainnya. Karena hal itu merupakan perbuatan yang melanggar hukum,” tegasnya.
Para orang tua juga diimbau untuk selalu menjaga dan mengawasi anak-anaknya agar tidak terlibat dalam aksi tawuran, geng motor maupun balapan liar hingga Narkoba.
“Saat ini juga Polres Jepara berkerja keras untuk menjaga kamtibmas terkhusus pada malam hari guna antisipasi anak-anak remaja yang melaksanakan balap liar,” jelasnya.
Disamping itu, Perwira melati dua di pundak ini mengungkapkan, bahwa kasus Narkoba di wilayah kabupaten Jepara sangat tinggi. Oleh karena itu, jangan sampai terjerumus dalam penyalahgunaan Narkoba.
“Polres Jepara telah membentuk Kampung Tangguh Anti Narkoba sebagai upaya dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba khususnya di Kabupaten Jepara,” ungkapnya.
Sementara itu, bapak Gembala Pendeta mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kegiatan Minggu Kasih Polres Jepara.
Menurutnya, kegiatan ini dapat mempererat sinergitas antara masyarakat dan kepolisian.
”Jadi masyarakat merasa diperhatikan, serta masyarakat dapat memberikan saran dan masukan kepada aparat kepolisian,” katanya.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh keakraban serta diisi dengan dialog interaktif dengan para jemaat Gereja Bethel Tabernakel Alika.(eko/redaksi)