Boyolali, infojateng.id – Produksi hasil pertanian di wilayah Desa Repaking Wonosamodro, Kabupaten Boyolali seperti singking, dan pisang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sekitar.
Pisang yang hanya dipasarkan tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu mempunyai nilai ekonomis yang lebih rendah dibanding produk olahan jadi, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga.
Berangkat dari potensi dan permasalahan yang ada, mahasiswi Tim II KKN Undip Tahun 2023 membuat suatu program kerja multidisiplin dengan judul “Pendampingan Rintisan UMKM dalam Pemanfaatan Pisang sebagai Potensi Lokal Desa Repaking” pada Kamis, 27 Juli 2023 lalu.
Tujuan dari pelaksanaan program kerja ini adalah memberikan ide dan motivasi untuk memulai UMKM yang terfokus pada produk olahan pangan dengan bahan baku pisang.
Kegiatan ini dilaksanakan di rumah Kepala Dusun Dukuh, Desa Repaking, dihadiri oleh ibu-ibu rumah tangga.
Program kerja ini melibatkan mahasiswi yang berasal dari empat bidang keilmuan berbeda, yaitu Teknologi Pangan dengan materi Diversifikasi Produk Pangan, Akuntansi Perpajakan.
Peserta pelatihan diberi materi Pendampingan Pembukuan Sederhana untuk UMKM yang Merintis, Hukum dengan materi Pentingnya Pendaftaran Merek, serta Teknik Lingkungan dengan materi Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang menjadi Pupuk Organik Cair dan Padat.
Adapun metode yang digunakan berupa sosialisasi, demonstrasi pembuatan keripik pisang dan pupuk organik cair, serta pemberian produk dan leafletdi akhir kegiatan.
Selama kegiatan berlangsung, peserta terlihat sangat antusias yang dibuktikan dari keaktifan pada sesi tanya jawab dan turut memberikan masukkan selama demonstrasi pembuatan produk.
Melalui kegiatan ini, diharapkan ibu-ibu di Dusun Dukuh dapat mulai merintis UMKM yang bergerak di bidang pangan olahan dengan bahan baku dari pisang sebagai salah satu potensi unggulan di Desa Repaking.
Kegiatan tersebut juga diharapkan sejalan dengan program Kementerian Pertanian berupa “Pengembangan Diversifikasi Pangan Berbasis Kearifan Lokal yang Berfokus pada Satu Komoditas Utama per Provinsi dengan Sumber Karbohidrat Nonberas”. Selain itu, limbah kulit pisang hasil olahan juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik mengingat mayoritas penduduk di Desa Repaking bermatapencaharian sebagai petani dan buruh tani, sehingga meminimalisir penghunaan pupuk kimia. (redaksi)