Mungkid, infojateng.id – Latihan sistem pengamanan kota (Sispamkota) di wilayah rayonisasi Kedu Raya dipusatkan di Lapangan Kujon, Borobudur, Magelang, Senin (14/8/2023).
Kegiatan tersebut digelar dalam rangka pengamanan dan mengantisipasi gangguan Kamtibmas tahapan Pemilu 2024 di wilayah rayonisasi Kedu Raya. Pesertanya Kapolres dan Dandim se eks-Karesidenan Kedu.
Sedangkan peserta latihan tersebut sebanyak 1.300 orang. Terdiri anggota TNI, Polri dan PNS Pemda setempat. Untuk latihan di Lapangan Kujon disediakan miniatur bangunan kantor Telkom, RSUD, hotel, Minimarket, Bawaslu, KPU, Polres Magelang. Sebagai sarananya disediakan 41 kendaraan bermotor dan 326 unit perlengkapan.
Skenario dalam latihan tersebut berawal adanya ketidakpuasan warga terhadap hasil penghitungan suara. Lalu ada warga protes. Selanjutnya warga membawa massa untuk melakukan aksi demo.
Dalam latihan tersebut digambarkan, pelaku demo melakukan pelemparan kepada petugas dan bertindak anarkis. Bahkan sempat membakar fasilitas umum. Juga ada yang meninggalkan bahan peledak.
Akhirnya polisi menerjunkan pasukan Dalmas, gabungan TNI dan Brimob yang disertai mobil Water Cannon dan Jihandak. Tak hanya itu, polisi juga membawa anjing pelacak yang mengejar pelaku anarkis.
Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, mengatakan, enam kabupaten/kota dijadikan satu untuk melakukan kegiatan Pamsispamkota. Latihan itu terkait dengan tahapan pemilu yang mempunyai potensi kerawanan.
Semua tahapan pemilu memiliki kerawanan, sehingga anggota TNI dan Polri, serta stakeholder dilatih menghadapi situasi hijau, kuning, merah.
“Termasuk tahapan-tahapan peraturan Kapolri yang harus dilatihkan dengan mendapat bantuan TNI,” kata Luthfi.
Luthfi menjelaskan, Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro telah menandatangani standar operasional prosedur (SOP) terkait bantuan untuk memudahkan pemberian bantuan di lapangan. Maka mulai cara negosiasi, lintas ganti, penanggulangan huru hara (PHH) Brimob semua dilatihkan.
Nantinya, kata dia, minimal anggota sudah tahu harus melakukan apa, menghadapi apa, bertanggungjawab kepada siapa, dan nantinya bisa melakukan penanganan di wilayah kerjanya.
Menurut Kapolda, belum ada prediksi kapan mulai muncul bahaya. Tetapi kesiapan penanganan sudah ada.
“Semua wilayah diprioritaskan, karena tahapan pemilu sudah mulai bergulir. Dari DPD, legislatif, pilpres sampai pilkada,” ungkapnya.
Ia menegaskan, Sispamkota itu meliputi di seluruh kabupaten/kota. Kapolres dan Dandim memiliki tanggung jawab yang sama. Dan cara kerjanya menyeluruh.
Diberikan gambaran, wilayah Magelang pintu masuknya mana. Berbatasan dengan Temanggung. Temanggung berbatasan dengan mana.
Wonosobo berbatasan dengan mana. Purworejo juga begitu. Tiap daerah sudah mempunyai SOP Sispamkota masing-masing.
Ketika ditanya terkait peretasan handphone Kapolda, dia tidak menjelaskan soal penanganan pelakunya. Hanya dijelaskan, untuk penanganan cyber sudah disiapkan Komandan Cyber Jawa Tengah. Polda sudah mempunyai patroli cyber.
Manakala ada pemberitaan yang sifatnya hoaks dan menyudutkan, Polri melalui patroli cyber bisa mengingatkan. Kemudian membimbing. Kalau tidak bisa diingatkan bisa dimasukkan ranah pidana.
Yang jelas soal itu untuk prioritas wilayah Jawa Tengah. Karena patroli cyber untuk mengeliminir kalau ada berita-berita hoaks atau yang menyesatkan.
“Ada kasubdit cyber,” pungkasnya.(eko/redaksi)