Semarang, infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengukuhkan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tingkat Provinsi Jateng 2023 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (15/8/2023) malam.
Ia berpesan kepada pelajar yang terpilih agar terus mengawal Merah-Putih di masa depan dan internalisasi nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Sekarang lebih rapi lagi ya. Seleksinya juga lebih bagus, tidak hanya latihan baris-berbaris dan pengibarannya, tetapi sekarang ditanamkan kepada mereka nilai-nilai ideologi Pancasila,” kata Ganjar usai upacara pengukuhan Paskibraka tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Anggota Paskibraka ini merupakan anak-anak terpilih yang telah melalui proses seleksi yang panjang. Mereka akan bertugas mengibarkan Bendera Merah-Putih dalam upacara Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia di Jawa Tengah.
“Makanya tentu saja kita harapkan mereka bertugas dengan penuh keyakinan dengan penuh tanggung jawab luar biasa,” kata Ganjar.
Selama mengikuti pemusatan latihan selama 14 hari, anggota Paskibraka ini mendapatkan banyak materi tentang baris-berbaris, kedisiplinan, dan tentu saja nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila.
Tujuannya, agar kelak mereka menjadi pengawal dan contoh internalisasi nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila.
“Mulai dimasukkan nilai-nilai kebangsaan yang kita harapkan terinternalisasi kelak kemudian dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Mudah-mudahan mereka selalu mengawal merah-putih seperti hari ini,” katanya
Ganjar menambahkan, anggota Paskibraka ini tentu saja adalah masa depan bangsa. Maka dari itu Ganjar berharap mereka kelak menjadi anak yang sukses dalam bidang pendidikan dan karir.
“Mereka anak-anak masa depan. Mudah-mudahan mereka nanti sukses pada sekolah dan karirnya, karena mereka pasti menyiapkan masa depan dirinya untuk jauh lebih baik. Kita lihat pada disiplin mereka yang sangat tinggi,” ungkap Ganjar.
Ruthsiana Tesalonica Putri, seorang anggota Paskibraka 2023, mengaku tidak menyangka terpilih. Apalagi, sebelumnya ia belum pernah menjadi Paskibra.
Selain itu, kata dia, dibutuhkan proses seleksi yang ketat dan panjang agar bisa menjadi Paskibraka tingkat provinsi.
“Saya ingin menjadi Paskibraka karena saya ingin masuk ke kedinasan dan ingin membanggakan kedua orangtua saya,” kata anggota paskibraka asal Kabupaten Pati itu.
Ruthsiana menjelaskan, proses seleksi Paskibraka ini cukup panjang. Ia harus bersaing dengan kawan-kawan seangkatannya di tingkat kabupaten sebelum bersaing dengan anak-anak dari seluruh daerah di Jawa Tengah.
Namun, ia tetap gigih karena ingin menjadi pribadi yang lebih baik.
“Kami harus mengikuti seleksi wawancara, psikotest, dan fisik. Kemudian, setelah seleksi kami ikut pemusatan latihan 14 hari. Paskibraka ini memiliki banyak sekali multi talent dan motivasi untuk saya sendiri, karena di dalam Paskibraka ini menjadikan saya sebagai pribadi yang lebih baik,” ujarnya. (eko/redaksi)