Jepara, infojateng.id – Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan memimpin Apel Kehormatan dan Renungan Suci dalam rangka Peringatan HUT Ke-78 RI di Taman Makam Pahlawan Giri Dharma Jepara, Kamis (17/8/2023) pukul 00.00 WIB dini hari.
Apel kehormatan dan renungan suci ini diikuti oleh puluhan perwakilan TNI, Polri dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Jepara.
Upacara yang berlangsung selama 10 menit itu, berjalan khidmat dan sakral. Dimulai dengan pembacaan tanda kehormatan dan renungan suci oleh Inspektur Upacara Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setiawan.
Kapolres Jepara saat membacakan naskah apel mengatakan, saat ini para pahlawan yang sudah bersemayam di taman makam pahlawan Jepara terdiri dari 24 pahlawan dari TNI, 3 orang dari Polri dan 1 orang pahlawan tak dikenal.
“Kami menyatakan hormat yang sebesar-besarnya atas keridhoan, keikhlasan, kesucian pengorbanan para pahlawan demi kebahagiaan nusa dan bangsa,” kata Wahyu.
Ia juga mengajak seluruh warga masyarakat Jepara untuk mengisi kemerdekaan dengan hasil karya terbaik. Bukan saja bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi warga masyarakat dan bangsa.
Dirinya meminta warga masyarakat untuk terus berkarya, kondusifitas dan stabilitas di daerah harus terus dijaga dan dipelihara bersama dengan tetap menjaga ketertiban, ketentraman dan kerukunan antar warga, serta persatuan dan kesatuan.
“Terlebih menjelang pemilu 2024 yang geliatnya telah terasa,” tegasnya.
Oleh karena itu, spirit cinta tanah air harus terus dirawat agar dapat tumbuh dan berkembang dalam setiap lubuk hati sanubari warga masyarakat.
Menurutnya, Cinta Tanah Air adalah perasaan yang timbul dan muncul dari hati seorang warga negara untuk mengabdi, membela, memelihara, dan melindungi tanah air dari berbagai ancaman dan gangguan.
“Perasaan tersebut diwujudkan dalam bentuk rasa bangga dan sikap yang rela berkorban untuk melindungi wilayahnya dari berbagai gangguan juga ancaman,” terangnya.
Ia juga berharap menjelang pemilu 2024 agar diwaspadai upaya provokasi, berita hoax, ujaran kebencian atau hate speech, dan polarisasi yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
“Tidak menyebarkan ujaran kebencian atau berita bohong adalah salah salah satu contoh sikap cinta tanah air,” tuturnya.
Dijelaskan, lanjut dia, gelagat seperti ini telah mulai mewarnai berbagai platform media sosial. Ini tantangan yang harus kita tanggulangi bersama.
“Akan lebih baik, jika kita mau mengecek terlebih dahulu sumber informasinya, sebelum mengunggah atau membagikannya kepada orang lain,” pintanya.
Dalam suasana memperingati Hari Kemerdekaan ini, menurut Kapolres, sudah seharusnya kita bangga menjadi bangsa Indonesia. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Selain itu, jJuga meningkatkan rasa cinta pada kebudayaan Indonesia, seperti menggunakan batik dan pakaian adat, serta melestarikan seni tradisi dan adat istiadat. Hal penting lainnya adalah sikap menghargai tiap perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
“Jika ada perbedaan, musyawarah untuk mencapai mufakat adalah salah satu jalan terbaik. Disamping itu, kita perlu menumbuhkan menghormati perbedaan, tanpa memandang agama, ras, usia, serta budaya,” pungkasnya. (eko/redaksi)