SEMARANG – Setalah kurang lebih tiga bulan dalam belenggu pandemi Covid-19, pemerintah pusat saat ini mulai menyusun persiapan tahap new normal.
Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen mengingatkan kepada masyarakat, new normal bukanlah kondisi membebaskan aktivitas tanpa protokol kesehatan. Hanya saja, jika sebelumnya kita dianjurkan bekerja dari rumah (work from home), kali ini kita dapat berinteraksi kembali, namun dengan disiplin protokol kesehatan.
Hal tersebut diungkapkan Gus Yasin, sapaan karib Taj Yasin usai menjadi Narasumber Webminar Nasional bertema “Spirit Pancasila dan Kearifan Lokal dalam Menghadapi Covid-19” yang diselenggarakan Institut Agama Islam Bakti Negara Tegal, Sabtu (30/5/2020) di Rumdin (rumah dinas) Rinjani.
“New normal itu kita hidup sebagaimana kita beraktivitas, kalau kemarin biasa kita mendengar Work From Home atau bekerja dari rumah, saat ini kita mulai membiasakan bekerja, berinteraksi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.
Protokol kesehatan yang mudah dilakukan adalah menjaga jarak, memakai masker, dan membiasakan cuci tangan saat keluar rumah ataupun mau masuk rumah. Di samping itu, menjaga imunitas tubuh dan berolahraga.
Tahap new normal dirasa penting karena covid 19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan tapi juga ekonomi. Sektor ekonomi harus terjaga karena erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk mengantisipasi penyebaran virus covid 19, kita istilahnya new normal atau kehidupan baru, kebiasaan baru. Jangan diartikan pemerintah membebaskan dari protokol kesehatan. Kita tegaskan bahwa kita beraktivitas dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan,” tandasnya
Sementara itu, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Aries Setiadi menyampaikan pernyataan senada. Kunci memutus rantai penyebaran covid 19 adalah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Setiap orang harus disiplin pada dirinya sendiri. Karena dengan disiplin akan melindungi keluarga, tetangga dan lingkungannya.
“Kita berharap kehidupan new normal yang dicanangkan Presiden akan memunculkan terobosan-terobosan baru,” kata Budi
Lebih lanjut, ia menambahkan bawasannya selama pandemi covid 19, dia melihat banyak komponen masyarakat yang bergotong-royong mencegah penularan.
Antara lain dengan saling mengingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan dan memasang pesan-pesan pentingnya menerapkan protokol kesehatan di tempat-tempat strategis. Yang dilakukan masyarakat itu adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
“Intisari Pancasila itu adalah gotong royong. Saya melihat nilai gotong royong masih tinggi, khususnya di desa. Dengan gotong royong solidaritas sosial ditumbuhkan. Maka kita optimis kecepatan penanggulangan covid bisa kita tanggulangi bersama,” pungkasnya.(IJD)