Semarang, Infojateng.id – Tinggal menghitung hari sebelum masa jabatan usai, kini publik menduga-duga nama calon pengganti Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur (Wagub) Taj Yasin Maimoen dalam Pilgub 2024.
Sebanyak 7 (tujuh) nama tokoh asal Jateng digadang-gadang berpotensi menggantikan Ganjar-Yasin di kursi pimpinan Pemprov Jateng. Adapun nama tersebut yakni Mantan Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, hingga Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul
Tak hanya itu, di kursi pengganti Gus Yasin, terdapat nama Bupati Batang Wihaji, Bupati Kendal Dico Ganinduto, hingga Presiden Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat juga termasuk dalam deretan nama yang diungkap oleh pengamat politik.
Satu nama lainnya adalah Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa Jateng Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf dari golongan religius yang juga dirasa pengamat mampu menggantikan sosok Taj Yasin Maimoen.
Pengamat politik asal Universitas Diponegoro Teguh Yuwono secara spesifik menyebut nama-nama yang berpotensi muncul selayaknya dari pimpinan parpol, utamanya PDIP sebagai partai terkuat di Jateng.
“Menurut saya siapapun yang mau mencalonkan diri sebagai pimpinan partai di Jateng harus berani nyalon Gubernur,” katanya saat menjadi narasumber FGD Mencari Figur Pemimpin Jawa Tengah Pasca Ganjar-Yasin di UP PEAK Hotel Simpang Lima, Kota Semarang, Senin (21/8/2023).
Nama yang ia maksud mengerucut pada tiga sosok yaitu Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, hingga mantan Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
“Kalau kita lihat dari medsos dan gerakan orang-orang, sebetulnya kan cuma dicari tokoh-tokoh yang sukses memimpin di PDI Perjuangan, baik sebagai Bupati/Walikota atau Wakil Gubernur, tinggal antara eks Walikota Semarang dan Walikota Solo. Itu saja alternatifnya. Kalau menggunakan basis masyarakat lokal ya, kecuali kalau di Jakarta Bu Mega berpikir berbeda,” sambungnya.
Meskipun begitu, bagi Teguh, keputusan baru akan muncul setelah nama Cawapres diumumkan kepada publik. Terlebih, sosok Gibran kini sedang dinanti-nanti untuk menjadi Cawapres dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
“Wacana Jateng ada dua nama yang sangat kuat, yakni Hendi (Hendrar Prihadi) sama Gibran. Mau di mana dua tokoh ini ditugaskan, di DKI Jakarta atau di Cawapres. Ini memang nunggu sampai pengumuman cawapres, karena memang keramaian Pilkada ini nanti memang kesitu bayang-bayang Pilpres,” ucapnya
Nama Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul sesungguhnya tak luput dari sorotan Teguh. Kiprah politiknya sejak 2004 silam di kursi DPR RI hingga menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng tentu membuat Bambang Pacul lekat dengan kondisi maupun masyarakat Jateng.
“Karena kalau dari PDI Perjuangan syukur-syukur Bambang Pacul kalau mau maju, tapi nampaknya Bambang Pacul tidak terlalu tertarik bermain sebagai figur yang langsung jadi Gubernur. Mungkin beliau lebih suka main di area infrasktruktur partai politiknya,” pungkas Teguh.
Sementara itu, pengamat politik asal Universitas Wahid Hasyim, Joko J Prihatmoko mengungkap nama Cawagub dari golongan Bupati hingga pengusaha. Adapun dua nama yang ia sebut, Irwan Hidayat dan Wihaji, berperan besar dalam investasi Jateng.
“Dua orang itu tadi kan berangkat dari problem Jateng soal investasi. Kalau merujuk pada investasi itu ada dua orang yang saya kira familiar terhadap Irwan Hidayat. Kemampuan manajerialnya sangat teruji. Mengangkat potensi yang ada di Jateng. Kebijakan-kebijakannya keren,” ungkap Joko usai FGD berlangsung.
Sementara itu, kiprah Wihaji sebagai Bupati Batang yang berperan penting dalam Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) juga perlu dipertimbangkan.
“Kalau Pak Wihaji, selain dia Ketua Harian Partai Golkar , beliau juga Wakil Sekjen PP GP Ansor, diluar itu sebagai Bupati. Kinerja sebagai Bupati Batang mendatangkan investasi sangat berhasil. Saya menyebut nama itu berdasarkan kinerja. Kalau ini ga diangkat, saya sebagai pengamat merasa bersalah,” bebernya.
Dalam FGD itu, baik Teguh maupun Joko sama sama setuju jika nama dari golongan agama tentunya mampu meraup suara dan dukungan yang cukup banyak dari masyarakat Jateng. Itu sebabnya nama Gus Yusuf yang kini potretnya bertebaran di baliho berbagai daerah juga masuk ke dalam daftar nama pengganti Ganjar-Yasin untuk kursi Cawagub.
Tak hanya itu, kedekatan antara Dico dengan Gibran juga membuat nama Bupati Kendal itu mencuat ke publik. Terlebih, Dico memiliki komunikasi yang sangat baik di media sosial dengan kaum milenial yang membuat pamornya turut meningkat. (redaksi)