PATI – Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) Jawa Tengah mendukung langkah pemerintah terkait pembatalan ibadah haji. Meski begitu, Amphuri berharap pemerintah dapat memberikan sosialisasi terhadap calon jamaah.
Ketua Amphuri Jawa Tengah Endro Dwi Cahyono mengatakan, secara nasional ada sekitar 221.000 calon jamaah haji. Sedangkan di Jawa Tengah (Jateng) ada 30.400 orang. Namun, hingga saat ini, pemerintah Arab Saudi belum juga memberikan kepastian apakah ibadah haji akan dilaksanakan di tengah pandemi atau akan ditunda.
“Seharusnya jika tak ada wabah Covid-19, pemberangkatan kloter pertama akan dilakukan pada 26 Juni mendatang. Kalau memang harus diberangkatkan pada 26 Juni tentu persiapannya sangat mepet. Padahal pemerintah sebagai pelaksana tentu membutuhkan persiapan yang tidak bisa dilakukan dengan waktu yang singkat,”ujarnya.
Meski begitu, Endro berharap pemerintah dapat memberikan sosialisasi yang menyeluruh terkait pembatalan pemberangkatan haji di tahun ini. Termasuk menyiapkan segala sesuatu dan mekanisme bilamana jamaah bermaksud ingin membatalkan atau refund sebagian biaya pelunasan ibadah hajinya. Dengan begitu masyarakat tidak khawatir.
“Yang perlu dipahami, selama calon jamaah tidak melakukan pembatalan, maka tahun depan berhak untuk diberangkatkan. Bagaimanapun pembatalan pemberangkatan tahun ini bukan atas keinginan manusia namun lantaran wabah yang terjadi di hampir seluruh negara,”imbuhnya.
Dia mengatakan sekarang ini telah ada sejumlah calon jamaah yang menanyakan. Hanya saja untuk yang meminta refund dikatakan belum ada. Pihaknya pun telah meminta biro haji dapat turut aktif berkomunikasi dan menjelaskan kepada calon jamaah.(IJB/IJL)