Rembang, infojateng.id – Untuk mengetahui perkembangan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang sudah mendapatkan vaksin booster, petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang berkeliling dan mengambil sampel darah sapi-sapi tersebut, serta memberinya vitamin.
Subkoordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh Erdyanti Permatasari mengatakan, PMK merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular.
Pemberian vaksin PMK ini efektif dalam membatasi penyakit dan penyebaran infeksi.
Ia menyampaikan, pihaknya telah memberikan vaksin PMK terhadap 130 ribuan sapi. Dari mulai vaksin dosis pertama, hingga booster.
Sehingga, untuk mengkaji kekebalan ternak tersebut, pihaknya melakukan monitoring dan evaluasi, dengan ternak-ternak tersebut.
“Nanti serum (sampel darah sapi) akan dikirim ke BBVet untuk dilihat antibodi NSP. Jika masih ada antibodi NSP di ternak tersebut, artinya virus masih bisa bereplikasi,” terang drh Erdyanti, saat mengambil sampel darah sapi di Desa Randuagung, Kecamatan Sumber, Kamis (7/9/2023).
Dyan, sapaannya, menyebutkan jika masih ada antibodi NSP, maka vaksinasi harus terus dilakukan. Rentang waktunya setiap enam bulan sekali.
“Sapi yang akan diambil sampel darahnya sebanyak 1.106 ekor. Dengan 39 petugas masing- masing mengambil sampel darah 20 ekor sapi,” imbuhnya.
Warga Randuagung, Wariman menuturkan, saat ini memiliki empat sapi. Salah satu sapinya pernah terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) namun sudah sembuh, saat ini juga telah mendapatkan booster vaksin PMK.
“Vaksinnya enam bulan sekali, gratis, ya sangat membantu warga,” ungkapnya. (eko/redaksi)