SEMARANG – Sebanyak 225 santri dan calon santri asal Jawa Tengah, kembali ke Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Jawa Timur, Rabu (17/6). Mereka yang berangkat dipastikan sudah mengantongi surat keterangan sehat dan dilaporkan ke tim gugus covid 19 Jawa Tengah, guna mendapatkan izin keberangkatan.
Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen berkesempatan melepas keberangkatan para santri Pondok Gontor di halaman Masjid Agung Jawa Tengah. Sebelum memberangkatkan, Wagub Taj Yasin memastikan seluruh kru bus sudah menjalankan rapid test yang difasilitasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, bus telah disemprot dengan disinfektan.
”Terima kasih koordinasi dan kerja samanya para sopir dan kernet yang tadi pagi sudah melaksanakan rapid test. Hasilnya sudah kita ketahui, alhamdulillah tidak ada yang reactive,” kata Wagub
Untuk para santri, Gus Yasin, begitu biasa Wagub disapa, berpesan, setelah sampai di pondok pesantren, bukan berarti kewajiban menerapkan protokol kesehatan selesai. Di dalam pondok, santri tetap harus menerapkan protokol kesehatan dan melaksanakan pola hidup sehat.
“Ketika nanti dalam pesantren, saya berharap adik-adik tetap menjaga protokol kesehatan, berpola hidup sehat. Upayakan melakukan olahraga-olahraga kecil yang menyehatkan badan. Jangan terlalu banyak begadang. Di pondok biasanya kalau malam asyik diskusi masalah ilmiah. Akan tetapi, badan juga perlu diistirahatkan,’’ urainya.
Pihaknya tidak menginginkan adanya kluster covid 19 di pondok pesantren. Apalagi jika sampai menular ke para kyai dan pengasuhnya. Sebab, aktivitas di pondok pesantren bisa berjalan apabila para kyai dan pengasuhnya sehat.
Sementara itu, Anindita Aprilia, salah satu santri asal Kota Salatiga mengaku tidak ada kesulitan saat mengurus surat keterangan sehat di Puskesmas Bancak. Dirinya hanya menunjukkan KK dan kartu santri untuk mendapatkan pemeriksaan secara gratis.
Pihak puskesmas kemudian memeriksa suhu tubuh, tekanan darah dan berat badan. Ketika tidak ditemukan gejala covid-19, maka surat keterangan sehat akan diberikan.
“Sebelumnya juga saya melakukan karantina mandiri di rumah selama 10 hari, kemudian mengurus surat keterangan sehat. Nanti setelah sampai pondok juga akan kembali dilakukan karantina mandiri selama 14 hari,” tutur pelajar kelas 2 SMA itu. (IJD)