Batang, infojateng.id – Ribuan alumni dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kabupaten Batang menghadiri job fair yang berlangsung di SMKN 1 Blado Kabupaten Batang, Selasa (12/9/2023).
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki yang didampingi Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Batang Rahmat Nurul Fadilah.
Sebanyak 15 perusahaan di Batang mengikuti job fair tersebut. Mereka sudah ada yang mendapatkan 50-80 pelamar.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menganggap job fair yang digelar SMKN 1 Blado ini sangatlah positif. Sebab, menurut dia, dapat menampung para lulusan SMK yang ada di Batang, sesuai kompetensi dan skill masing masing.
“Rata-rata mereka menerima semua jurusan. Karena nanti sebelum bekerja mereka akan diajari terlebih dahulu, dan akan mendapatkan pelatihan serta pendidikan sesuai dengan job yang akan mereka terima,” jelas Lani.
Untuk menyerap tenaga siap kerja, Pemkab Batang juga telah menyiapkan aplikasi laman Batang Career yang dikelola oleh Disnaker Batang. Aplikasi ini juga menjembatani pencari kerja dan pemberi kerja.
“Artinya pemberi kerja itu memberi informasi tentang kebutuhan tenaga kerja. Kemudian pencari kerja juga mencari informasi perusahaan mana yang membutuhkan tenaga kerja yang sesuai dengan keterampilan masing masing,” terangnya.
Jadi semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat terlibat dalam kegiatan ataupun dapat memantau lewat aplikasi Batang Career ini untuk penyerapan tenaga kerja.
Ia menyebut, saat ini penyerapan tenaga kerja dari lulusan SMK sudah meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Terlebih, kata dia, Sumber Daya Manusia (SDM) dari lulusan SMK sudah terlatih dan memiliki keterampilan khusus dibandingkan sekolah umum sehingga mereka lebih siap kerja.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Blado Andi Saputro mengatakan, hadirnya job fair ini untuk mematahkan stigma SMK sebagai penyumbang pengangguran terbesar.
Menurutnya, siswa SMK sudah banyak terserap di dunia kerja, baik lokal maupun luar negeri.
“Sayangnya, dari pendataan belum tercover karena banyaknya alumni yang bekerja di luar negeri,” ujar Andi.(eko/redaksi)