KUDUS– Tim dari Universitas Muria Kudus (UMK) memberikan pelatihan dan pendampingan agar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tetap mampu berkembang walaupun dengan tengah pandemi.
Mengingat, UMKM mengalami penurunan ketika tidak memiliki pengelolaan yang baik, apalagi ditengah pandemi covid -19 seperti saat ini.
Ketua Tim program pengembangan produk unggulan daerah (PPPUD) UMK Budi Gunawa mengatakan, ada tiga hal pokok yang dilakukan dalam pengembangan UMKM. Diantaranya pertama akses permodalan, manajemen dan pengelolaan keuangan.
“Tiga hal dasar tersebut harus mampu dikuasai pemilik UMKM. Agar mereka bisa bertahan dan tahan dari guncangan,” katanya.
Ia menjelaskan, pelatihan untuk tatap muka sudah dilakukan di awal Juni dengan Komunitas UMKM Pati, sementara pendampingan lanjutan masih terus dilakukan. Menurut Budi, pelaku UMKM bisa melakukan konsultasi agar bisa memehami tentang tiga hal dasar tersebut kepada tim PPPUD UMK.
“Tiga hal tersebut menjadi masalah mendasar bagi pengembangan UMKM, untuk akses permodalan, masih banyak pelaku UMKM yang belum tahu bagaimana untuk mengakses modal guna pengembangan usahanya. Pasdahal banyak perbankan yang memiliki program khusus untuk UMKM,” bebernya.
Lalu untuk manajemen, pelaku UMKM masih melakukan secara konvensional. Mereka belum bisa melakukan manajemen dengan baik, belum tahu bagaimana membuat plan-do-cek-action, upgrading sumber daya manusia (SDM), penggunaan teknologi untuk pengembangan usaha hingga perencanaan ekspansi pasar belum dilakukan.
Kemudian, untuk pengelolaan keuangan, pelaku UMKM masih belum melakukannya dengan baik, padahal sangat penting. Sehingga uang yang didapat dari penjualan tidak digunakan secara serampangan.
“Mereka kami latih membuat neraca laba rugi, utang piutang, order, penjualan hingga pencatatan aset,” terangnya.
Bagi pelaku UMKM mungkin terasa ribet, namun hal itu harus dilakukan agar UMKM bisa terus berkembang. Memang harus dilakukan dengan konsisten sehingga UMKM bisa semakin besar. “Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, Kemenristek Dikti,” imbuhnya.(IJL/IJD)