Pati, infojateng.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng) menilai sosialisasi progam kartu prakerja sangat minim.
Hal itu membuat masyarakat, khususnya para pemuda tidak mendapat informasi yang lengkap terkait progam tersebut.
Program tersebut hanya terdengar sebatas formalitas karena tidak ada sosialisasi yang dilakukan baik oleh Pemerintah Daerah maupun pusat.
“Kartu prakerja dari pemerintah pusat terdengar hanya nyaring gaungnya, dan hanya terdengar sayup sayup, karena untuk sosialisasi tidak pernah dilakukan,” ungkap Sukarno belum lama ini.
Menurutnya, Dinas Tenaga Kerja mungkin yang mengurusi progam tersebut, tetapi hingga saat ini belum ada informasi atau instruksi dari pemerintah pusat yang menyebabkan kurangnya sosialisasi.
“Jadi yang saya pertanyakan, Apakah di Pati belum tersentuh kaitan dengan kartu prakerja? Jawabannya pasti Dinas tenaga kerjalah yang mengurusi, namun ternyata sampai saat ini belum ada informasi tentang Kartu Prakerja di Pati, kalaupun sudah ada, mungkin belum ada instruksi dari pemerintah pusat, jadi kurang ada sosialisasi,” ungkapnya.
Kartu Prakerja sebenarnya sudah muncul sebelum pandemi dan digunakan untuk memfasilitasi para tenaga kerja pemula, termasuk fresh graduate atau sarjana baru, agar dapat berinovasi dan menciptakan lapangan kerja baru atau berwirausaha. Namun, Sukarno mempertanyakan apakah di Pati sudah tersentuh dengan program Kartu Prakerja ini.(redaksi)