PATI – Sejumlah warga Desa Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo tetap menyelenggarakan tradisi wiwitan jelang musim penen padi di tengah pandemi covid-19. Berjalannya tradisi yang sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu itu tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan.
Sejumlah, warga tampak berdoa bersama di tanah yang dekat areal pertanian desa setempat. Mereka juga makan bersama. Suasana khidmat pun terasa meski mereka tetap menjaga physical distancing.
Sebelum memanjatkan doa, mereka melakukan potong kambing. Daging kambing tersebut dimasak untuk akan bersama. Sedangkan kepala kambingnya dikubur di dekat sungai tak jauh dari tempat doa bersama.
Barulah setelah tradisi itu warga mendatangi areal pertaniannya untuk memulai panen.
Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Jambean Kidul Kamelan mengatakan, tradisi wiwitan menjadi wujud syukur atas berkah yang telah alam berikan.
Oleh karena itu warga desa setempat tetap menjaga tradisi yang positif ini, meski di tengah pandemi.
“Tak hanya mendoakan agar panen dapat melimpah serta memberikan keberkahan, kami juga berdoa agar pandemi ini dapat segera berakhir. Tradisi itu memang diyakini menjadi salah satu bentuk doa agar tak terjadi musibah atau wabah bagi para petani,” katanya.
Sejumlah warga memanjatkan doa memulai tradisi wiwitan.
Tradisi wiwitan juga diyakini sebagai bentuk keseimbangan hubungan antara manusia dan alam. Tuhan telah menganugerahkan alam kepada manusia tentu manusia bertugas mengelolanya dengan baik. Termasuk menjaga sumber air mengingat petani telah bergelut dalam pekerjaan yang berhubungan dengan alam.
“Filosofinya, kami mau panen padi yang tumbuhnya dari tanah. Berhubung tanah sudah memberikan keberkahan dan kemanfaatan bagi kami, maka bentuk syukur kita adalah menanam kembali. Bentuk ritualnya adalah menanam kepala kambing,”jelasnya.(IJB/IJL)