Sragen,Infojateng.id – Kabupaten Sragen masuk dalam 16 besar Innovative Government Award (IGA) tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) setelah sebelumnya Bupati Sragen paparan dalam 21 besar IGA 2023. Pemkab Sragen pamerkan dua inovasi unggulan.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan ada dua inovasi unggulan yang diajukan Pemerintah Kabupaten Sragen yaitu Sendang Kun Gerit di Desa Jatibatur Kecamatan Gemolong untuk inovasi non digital dan AISHA (Artificial Intellegent Support for Hospital Acceleration) di RSUD dr. Soeratno Gemolong untuk inovasi digital.
“Sedang Kun Gerit muncul berawal dari mimpi warga untuk memanfaatkan potensi desa demi kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Desa Jatibatur. Kebaharuan inovasi Sedang Kun Gerit yaitu bukan hanya tempat wisata tapi juga sebagai wahana ekonomi dengan basis Gotong Royong dengan kepemilikan saham warga lokal. Sendang Kun Gerit dikenal dengan obyek wisata Etnik, Unik dan Asyik,” papar Yuni.
Selain memamerkan kemewahan Sendang Kun Gerit, Bupati juga memamerkan program yang di miliki RSUD dr. Soeratno Gemolong. Melalui inovasi AISHA (Artificial Intellegent Support for Hospital Acceleration). Yakni, salah satu inovasi dengan teknologi tercanggih dengan kecerdasan buatan atau AI untuk mendukung peningkatan kinerja rumah sakit.
Alasan orang nomer satu di Bumi Sukowati memilih AISHA sebagai salah satu inovasi unggulan, antara lain ; Pemanfaatan Sistem Deep Learning CCTV untuk Deteksi Asap, Anak-anak dan Pasien Disabilitas; Pemanfaatan AI dalam laporan keuangan yang dapat memberikan EWS (Early Warning System); Pemanfaatan AI untuk sistem kendali terintegrasi dan komunikasi, informasi, promosi dan edukasi; Pemanfaatan IOT (Internet of Things) yang digunakan untuk memonitor keadaan Rumah Sakit dan AISHA dapat diakses 24 Jam Non Stop setiap hari.
“Kebaharuan inovasi AISHA adalah penggunaan kecerdasan buatan dalam kendali pelayanan dan bisnis RS yang membantu pengambilan keputusan terintegrasi. Dengan penerapan AISHA laporan keuangan berubah menjadi digital karena memanfaatkan Kecerdasan Buatan yang dapat memberikan EWS (Early Warning System); CCTV dapat mendeteksi difabel, anak dan asap dengan penambahan teknologi Deep Learning; perangkat elektronik dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan Penggunaan IOT (Internet of Things), dan semua aduan yang masuk dapat langsung ditindaklanjuti. Setelah penerapan AISHA, pendapatan RSUD dr. Soerato Gemolong meningkat rata-rata perbulan 2,86 Miliar, rating di google yang semula bintang 1,3 menjadi bintang 4,6 dan akreditasi RS dari bintang 2 menjadi bintang 5 (Paripurna),” jelasnya. (pit/redaksi)