KUDUS – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Kudus mengecam aksi pembakaran bendera PDI-P di Jakarta beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPC PDI-P Kabupaten Kudus, Masan saat memimpin pemasangan bendera partai berlambang banteng moncong putih tersebut disepanjang jalan protokol Kudus, serta di depan rumah masing-masing pengurus partai.
Menurutnya, aksi pembakaran bendera PDI-P di Jakarta beberapa waktu lalu memang menyulut amarah seluruh kader PDI-P, tak terkecuali di Kabupaten Kudus.
Pasalnya, Bendera PDI-P dianggap sebagai lambang kehormatan partai, yang mana aksi pembakaran bendera tersebut juga dianggapnya telah menyinggung harga diri partai.
“Akar rumput marah, tetapi kita menunggu perintah dari ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri, red). Ibu Ketua Umum perintah apapun, siap kita laksanakan,” tegasnya.
Sekretaris DPC PDI-P Kabupaten Kudus, Achmad Yusuf Roni menilai aksi pembakaran bendera partai tersebut sebagai aksi provokasi. Sehingga hal tersebut perlu diproses secara hukum. Meski menyulut emosi sejumlah kader, Yusuf meminta agar mengedepankan langkah hukum dalam penyelsaian kasus tersebut.
“Yang pasti kita sangat mengecam aksi itu. Karena hal itu dilakukan sebagai bentuk provokasi di tengah masyarakat yang pada saat ini tengah menghadapi pandemi Covid-19,” tuturnya.
Lebih lanjut, Yusuf menegaskan bawasannya dengan adanya satu bendera yang dibakar ini, akan diganti dengan ribuan bendera yang akan dipasang. Mulai dari rumah-rumah pengurus, hingga di sepanjang jalan protokol, khususnya di Kabupaten Kudus.
“Memang hanya satu bendera yang dibakar, tapi kami akan menggantinya dengan ribuan bendera. Khusunya di Kabupaten Kudus ini, kita siap memerahkan Kota Kretek,” tegasnya.
Yusuf mengimbau kepada seluruh pengurus partai PDI-P Kabupaten Kudus agar tidak terprovokasi aksi tersebut.
“Kita juga meminta kepada segenap pengurus partai agar memberi penjelasan jika ada masyarakat yang menanyakan itu. Sehingga berita-berita yang selama ini beredar dapat kita netralisir,” pungkasnya.(IJD/IJL)