PATI– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menggelontorkan anggaran total Rp 2.612.000.000 untuk beasiswa ribuan siswa tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Pemberian beasiswa bagi murid berprestasi dari keluarga kurang mampu itu dengan harapan agar tidak terjadi putus sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, Winarto mengatakan, jumlah bantuan yang diberikan yaitu SD/MI sebesar Rp 1.000.000 kepada 1.382 siswa. Sedangkan untuk tingkat SMP/MTS sebesar Rp 1.500.000 kepada 820 siswa. Sehingga total beasiswa yang diberikan sebanyak Rp 2.612.000.000.
“Tujuan pemberian beasiswa ini ialah sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi murid berprestasi yang kurang mampu. Selain itu, sebagai upaya mengantisipasi agar tidak terjadi putus sekolah di jenjang SD, MI, SMP dan MTS di Kabupaten Pati,” ujarnya saat menyampaikan laporan yang bertempat di Ruang Penjawi Setda Pati, Senin (29/6).
Ia menjelaskan, sumber dana beasiswa berasal dari APBD Pati yang tertuang dalam DPA Hibah BPKAD tahun 2020.
“Kita perlu memahami bahwa dalam bantuan yang diberikan ini, terkandung makna motivasi dan tanggung jawab. Tanggung jawab disini artinya ialah agar bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Bupati Pati Haryanto menyerahkan secara simbolis dan terbagi menjadi dua sesi. Hal ini lantaran diterapkannya protokol kesehatan sehingga siswa yang datang untuk menerima bantuan hanya perwakilan saja.
Bupati Pati Haryanto dalam arahannya mengatakan bahwa bantuan yang telah disalurkan langsung ke rekening penerima agar dapat digunakan dengan sebaik-baiknya untuk hal yang bermanfaat.
“Jangan digunakan untuk hal yang tidak perlu. Terlebih bahwa kegiatan belajar mengajar masih secara virtual. Selain itu, sesuai dengan surat edaran dari Kemendikbud, bahwa KBM secara virtual berlangsung hingga awal tahun 2021. Sebab, yang telah diizinkan pelaksanaan belajar mengajar secara tatap muka baru 85 kabupaten / kota yang zonanya hijau,” jelasnya.
Bupati mewanti – wanti kepada para siswa agar tidak perlu bepergian apabila tidak punya kepentingan. Sebab, meskipun kondisi pandemi di Pati cenderung melandai, namun perlu mewaspadai agar tidak mengalami peningkatan kasus Covid-19.(IJI/IJL)