Jepara, Infojateng.id – Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta mengukuhkan tim Kampung Siaga Bencana (KSB) Giri Sentana di Lapangan Giri Sentana, Desa Sowan Kidul, Kecamanatan Kedung, Minggu (22/10/2023).
Pengukuhan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana pada masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid, Penyuluh Sosial Ahli Madya Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Siti Faridah, Kasdim 0719/Jepara Mayor Arm. Syarifuddin Widianto, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Jepara Roni Indra, Kepala Perangkat Daerah, PMI, Baznas serta Camat.
Edy Supriyanta mengatakan, bencana susah diprediksi, namun dengan kesiapsiagaan tentu kita dapat melakukan mitigasi, untuk mengurangi kerugian bencana.
Menurutnya, kesiagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana sangat penting.
“Berdasar Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2022, Jepara memiliki skor 122,27 (kategori sedang) dan menempati ranking 13 di Jawa Tengah terkait kerawanan bencana,” kata Edy.
Ia menjelaskan, Kampung Siaga Bencana adalah wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat.
Selain itu masyarakat wajib berperan aktif dalam upaya penanggulangan bencana, dan bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah.
“Dengan dikukuhkannya Desa Sowan Kidul sebagai KSB Giri Sentana, kini Jepara memiliki 2 KSB, setelah tahun lalu kita dikukuhkan di Desa Kunir,” terangnya.
Pj Bupati berpesan kepada peserta yang telah mengikuti pelatihan dan simulasi, agar keterampilan dan pengetahuan dapat dibagikan kepada seluruh masyarakat.
Sehingga,kata dia, bilamana terjadi bencana dapat dipraktekkan dan diimplementasikan dengan baik dan benar sebagai upaya mitigasi bencana.
“Semoga peserta pelatihan dapat mengimplementasikan dengan baik dan benar sebagai upaya mitigasi bencana,” tegasnya.
Sementara itu Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid mengatakan, pembentukan Kampung Siaga Bencana Giri Sentana merupakan ihtiar yang luar biasa untuk menanggulangi jika terjadi Bencana Alam walaupun kita tidak berharap terjadinya bencana.
“Dengan adanya KSB Giri Sentana diharapkan para relawan sudah dapat melakukan langkah-langkah awal penanggulangan jika terjadi bencana,” kata Wachid.
Penyuluh Sosial Ahli Madya Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Siti Faridah mengatakan, pengukuhan ini bertujuan untuk menciptakan kesiapsiagaan dan tanggap bencana berbasis masyarakat sehingga diharapkan masyarakat dapat dan mampu menangani bencana secara dini dan mandiri.
“Dalam pengukuhan ini juga dilakukan simulasi bencana yang dilakukan oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Jepara, Tim KSB Giri Sentana bersama masyarakat Desa Sowan Kidul,” tambah Siti Faridah.
Kepala Dinsospermasdes Kabupaten Jepara Edy Marwoto dalam laporannya menyampaikan, kegiatan fasilitas pembentukan KSB Giri Sentana bertujuan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dan meluaskan jangkauan wilayah siaga bencana di Kabupaten Jepara.
Dirinya menyebut, kegiatan KSB melibatkan 410 orang, yang terdiri dari sosialisasi 100 orang, pelatihan teknis 60 orang, simulasi penanggulangan bencana 250 orang.
Fasilitas pembentukan KSB dilaksanakan selama 3 hari dimulai pada tanggal 20 sampai 22 Oktober 2023 bertempat di Desa Sowan Kidul.(eko/redaksi)