Pati, infojateng.id – Satuan Tugas (Satgas) Anti-Bullying SMP Negeri 2 Tayu memberikan sosialisasi secara intensif selama 6 hari.
Kegiatan sosialisasi anti-bullying atau anti-perundungan itu dilatarbelakangi oleh maraknya kasus di kalangan remaja. Bahkan kasus perundungan remaja di tingkat SMP memiliki jumlah kasus terbanyak.
Sasaran sosialisasi ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 2 Tayu yang dilaksanakan per kelas.
“Tujuan kami memberikan sosialisasi per kelas supaya anak-anak lebih fokus mendengarkan materi. Selain itu, pemaparan melalui audio-visual akan lebih mengena dan mudah dicerna,” ungkap Defri Susilo, S.Pd selaku ketua Satgas Anti-Bullying SMP Negeri 2 Tayu.
Kegiatan diawali dengan menonton film pendek tentang perundungan yang terjadi di sebuah sekolah. Film berdurasi 30 menit ini menayangkan adegan perundungan yang kerap dialami oleh remaja khususnya mereka yang duduk di bangku SMP.
Setelah menonton film, siswa diberikan materi seputar pengertian bullying, jenis bullying dan dampak yang dialami oleh korban, pelaku dan saksi di saat bullying terjadi.
Sosialisasi dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (JP) dari tanggal 09-12 Oktober dan 16-17 Oktober 2023. Setiap hari ada 2-3 kelas yang mendapat sosialisasi di ruang laboratorium SMP Negeri 2 Tayu. Pemateri kegiatan ini adalah 6 orang guru yang terlibat dalam Satgas Anti-Bullying SMP Negeri 2 Tayu.
Di sela-sela pemaparan materi, siswa diajak mendengarkan sebuah lagu dari Danar berjudul “Dulu”. Lagu ini mengisahkan seorang Danar yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari teman-temannya. Setiap hari ia mengalami bullying hingga selalu berakhir menangis sendiri di kamarnya.
Selain memberi pemahaman tentang bullying, siswa juga mendapat materi tentang konsekuensi hukum jika perilaku bullying dilakukan termasuk di dalamnya adalah cyber bullying. Di mana setiap orang yang menyebarluaskan informasi yang berisi penghinaan dan kebencian akan terkena pasal pidana.
Di akhir kegiatan, setiap siswa menuliskan kalimat komitmen mereka terkait anti-bullying di sebuah sticky note. Nanti mereka harus menempelkan kertas tersebut ke selembar kertas besar berjudul komitmen siswa. Kumpulan komitmen siswa dibuat per kelas yang akan ditempel di dinding kelas sebagai pengingat bahwa mereka sepakat untuk tidak melakukan bullying.(redaksi)