Jepara, Infojateng.id – Sejumlah program penanganan anak tidak sekolah (ATS) yang dilakukan di Jepara, berhasil mengembalikan 634 ATS ke bangku pendidikan.
Jumlah itu hampir 55 persen dari total 1155 ATS yang sejauh ini terdata di wilayah tersebut.
Data itu terungkap saat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko memberi arahan pada rapat koordinasi penanganan ATS yang berlangsung di Gedung Ratu Shima Jepara, Kamis (2/11/2023).
Kegiatan ini diikuti lintas lembaga pemangku kepentingan pendidikan di Jepara, baik pemerintah, ormas, masyarakat, forum pusat kegiatan nelajar masyarakat (PKBM), hingga petinggi.
Menurut Edy Sujatmiko, angka tersebut berdasar hasil pendataan riil yang telah dilakukan di 153 desa/kelurahan di Jepara. Sedangkan 48 desa lain belum melakukan pendataan.
Dengan fakta tersebut, Edy Sujatmiko menekankan agar seluruh desa/kelurahan segera menyelesaikan pendataan agar seluruh ATS yang ada segera bisa diupayakan kembali ke sekolah.
“Data itu penting. Kalau data salah, pembangunan kita akan salah. Tolong Pak Petinggi, Pak Lurah, kita lakukan pendataan. Dulu data ATS kita, kan, sangat tinggi. Menurut Susenas sampai 17 ribu. Ternyata dari data Pusdatin Kemendikbud kini tinggal 5230,” kata Edy sambil menunjukkan data Pusdatin Kemendikbud per 1 April 2023.
Dia memastikan, upaya maksimal akan silakukan untuk mengembalikan ATS ke sekolah. Dia meminta semua pihak memberikan dukungan maksimal.
Kita sudah ada regulasinya, kita siapkan anggarannya. Pertemuan koordinasi ini harus menghasilkan program untuk pengentasan ATS,” tandasnya.
Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Kabupaten Jepara Amirul Mukminin mengatakan, terdapat 60 peserta yang mewakili seluruh lembaga dihadirkan ke rapat koordinasi ini.
“Pengembalian ATS dilakukan ke sekolah dan PKBM,” ucapnya. (eko/redaksi)