Jakarta, Infojateng.id – Inflasi Indonesia terpantau terkendali. Hal tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara luring dan daring di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Senin (13/11/2023).
Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Tito menyebutkan bahwa dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS), dari inflasi year on year (yoy) 2,56 persen periode Oktober 2023 terhadap Oktober 2023.
“Inflasi Indonesia dibanding global relatif terkendali baik. Di angka 2,56 secara year on year, kita peringkat terendah 141 dari 186 negara di dunia. Di negara G20 kita peringkat 19 dari 24. Artinya kita baik,” kata Tito.
Menurutnya, perang Rusia dan Ukraina ditambah lagi Israel dan Hamas, lalu mata uang melemah, semua akan berpengaruh pada pola supply dan demands dari rangkai pasok dunia yang akan berpengaruh.
“Pengaruhnya ke semua negara, disamping masalah internal misalnya tahun politik, dan El Nino,” ujarnya.
Sementara Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan Indeks Perkembangan Harga di minggu kedua November 2023.
Dalam komoditas volatile, terpantau secara month to month inflasi 0,17 persen yakni beras, cabai rawit, cabai merah. Ini yang dipantau di minggu-minggu terakhir masih dalam kisaran sesuai dalam inflasinya.
Harga beras pada minggu pertama November mulai menurun dibanding minggu sebelumnya. Sedangkan cabai rawit, cabai merah, dan gula pasir masih mengalami kenaikan.
Komoditas penyumbang deflasi yaitu telur ayam ras, ikan segar, tomat, bawang merah, minyak goreng, bawang putih.
“Secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami IPH naik 2 persen poin dibanding minggu sebelumnya. Komoditas yang memengaruhi IPH adalah cabai merah, cabai rawit , dan gula pasir,” papar Amalia.
I Gusti Ketut Astawa Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional menjelaskan proyeksi neraca pangan nasional hingga akhir Desember 2023.
“Stok beras sebesar 7,8 juta ton sampai akhir tahun cukup. Kemudian untuk jagung 1,9 juta ton juga cukup,” kata Astawa
Turut hadir dalam rapat tersebut Cahyaningtiyas Respinatri Kepala Divisi Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah BULOG, Edy Priyono Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden, Bambang Wisnubroto sebagai Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan, Suwandi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Helfi Assegaf Satgas Pangan Polri, SES JAM Datun Raden Febrytrianto, dan Brigjen TNI Dr. Eko Nursanto Perwakilan Panglima TNI. (eko/redaksi)