Jepara, Infojateng.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan fisik Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Karimunjawa di tahun 2023.
Selanjutnya pengelolaan TPA seluas satu hekatare tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara.
Pengelolaan sementara pekerjaan optimalisasi TPA Karimunjawa ditandai MOU (Memorandum of Understanding) Kementerian PUPR yang diwakili Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Kuswara dan Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta di kantor Setda Jepara, Selasa (14/11/2023).
Hadir mendampingi Kepala DPUPR Ary Bachtiar dan Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Edy Marwoto.
Edy Supriyanta mengatakan, dengan diserahterimakannya pengelolaan sementara pekerjaan optimalisasi TPA Karimunjawa oleh (BPPW) Jawa Tengah, atas nama Pemkab Jepara dan masyarakat Karimunjawa, mengucapkan terima kasih.
Dikatakan, keberadaan TPA ini sangat penting, mengingat motor penggerak perekonomian Karimunjawa adalah pariwisata.
Dan seiring berkembangnya Karimunjawa menjadi tempat wisata tentu berbanding lurus dengan meningkatnya timbulan sampah yang dihasilkan.
“Dengan selesaianya pembangunan akan lebih mengoptimalkan pengelolaan TPA di Karimunjawa,” kata Edy.
Sejak dimanfaatkan pengelolaan TPA Karimunjawa, telah memberi dampak positif pada bidang pengelolaan sampah, peningkatan kesehatan lingkungan, dan mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan di Karimunjawa.
Sehingga perkembangannya sebagai kawasan wisata bisa tertopang dengan baik, dan perekonomian masyarakatnya semakin berkembang.
“Kepada DLH Jepara selaku dinas teknis yang menangani manfaatkan seoptimal mungkin serta rawat aset ini sebaik-baiknya,” ujarnya.
Kepala BPPW Jateng Kuswara mengatakan, fasilitas TPA Karimunjawa semakin lengkap. Saat ini sudah dilengkapi fasilitas gapura, senderan, pavingisasi, alat berat (mini excavator), dan alat angkut sampah (mini dump), kolam isntalasi, dan kantor penjagaan juga sudah dapat difungsikan.
Ia mengungkapkan, bahwa pembangunan TPA Karimunjawa dilakukan secara bertahap sejak 2021 dengan menghabiskan anggaran senilai Rp18,5 miliar.
“Pelaksanaan pembangunan tahun 2021 sebesar Rp15,4 miliar dan 2023 sekitar Rp3,1 miliar. Total Rp18,5 miliar,” bebernya. (eko/redaksi)