Sragen, infojateng.id – Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), Kabupaten Sragen menggelar lomba kolase di gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS), Rabu (15/11/2023). Kegiatan tersebut dalam rangka memeriahkan Hari Pahlawan dan Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tahun 2023.
Ketua IGTKI Kabupaten Sragen Ida Ariani S.Pd menyampaikan, bertepatan dengan hari pahlawan dan ulang tahun PGRI Korpri, IGTKI Kabupaten Sragen mengajak anak-anak untuk berkreasi melalui perlombaan kolase dengan memanfaatkan bahan dari alam.
“Anak-anak kami minta untuk menuangkan ide dan kreasi dengan bebas, menghias kertas polos sampai berbentuk sebuah gambar dengan menggunakan bahan dari alam, baik dari ranting dan daun kering,” kata Ida Ariani di sela-sela kegiatan.
Menurut Ida, lomba Kolase bertujuan untuk memicu daya kreasi dan inovasi anak-anak, serta memperkenalkan kolase, sebagai salah satu seni visual.
Seni kolase adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan cara menempel potongan, pecahan, atau kepingan bahan material yang terbuat dari kertas, kaca, biji-bijian, kerang, kulit kayu, dedaunan, atau bahan alam lainnya.
Bahan-bahan tersebut ditempelkan pada sebuah gambar (sketsa) sehingga membentuk warna yang indah. Kegiatan kolase merupakan kegiatan yang banyak disukai anak-anak karena sangat menyenangkan. Kolase tidak hanya kegiatan yang menyenangkan saja tetapi juga bisa digunakan sebagai media belajar.
Kegiatan yang bertemakan “Mewujudkan generasi emas yang merdeka, unggul, mandiri, dan kreatif” dan diikuti sebanyak 120 anak- anak usia dini yang mewakili dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sragen. Selain untuk meningkatkan kecintaan anak terhadap lingkungan, Kegiatan ini juga sebagai wujud implementasi kurikulum merdeka.
“Mengingat perlombaan kali ini tidak menggunakan pola. Anak – anak yang sebelumnya sudah memenangkan lomba kolase di tingkat kecamatan maka kita bebaskan menggunting dan membentuk sesukanya dari bahan alam sampai berbentuk dengan sesuai keinginannya,” imbuhnya.
DIda Ariani juga berharap dengan adanya perlombaan kolase ini, anak – anak dapat menemukan jati dirinya sendiri.”Kalau guru – guru yang aktif, itu akan mencetak anak yang kreatif. Salah satu contohnya ya dengan kolase ini anak betul-betul bisa mandiri, dapat menemukan jati dirinya,” jelas dia.(fid/lut)