Karanganyar, Infojateng.id – Komitmen melestarikan lingkungan harus dimulai dari keluarga. Termasuk, bagaimana mendidik generasi yang peduli terhadap lingkungan, mewujudkan masyarakat Jawa Tengah yang lebih berbudaya dan mencintai lingkungan.
Hal tersebut ditekankan Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah Shinta Nana Sudjana, saat membuka Pertemuan Penguatan Kader PKK dalam Membangun Pola Konsumsi Ramah Lingkungan Hidup dari Keluarga, di Hotel Alana, Rabu (15/11/2023).
Menurut Shinta, menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup merupakan kewajiban seluruh masyarakat.
Untuk itu, kata dia, bijak dalam menggunakan sumber daya alam dan bagaimana berperilaku peduli lingkungan dalam keseharian, sangatlah penting.
“Bagaimana orang dewasa menjadi teladan untuk generasi selanjutnya dalam membangun gaya hidup (life style), pola pengasuhan seperti apa yang digunakan orang tua untuk membangun keluarga yang peduli lingkungan hidup, serta bagaimana mendidik anak sejak dini untuk sadar literasi lingkungan,” beber Shinta.
Ia mengakui, permasalahan lingkungan hidup di sekitar, sangat beragam dan tidak pernah ada habisnya.
Salah satu permasalahan lingkungan hidup yang setiap hari selalu digaungkan di berbagai forum daerah, nasional, sampai internasional adalah isu perubahan iklim.
Fenomena el nino yang saat ini terjadi, imbuhnya, merupakan satu gejala yang menunjukkan adanya perubahan iklim.
El nino berpengaruh pada berbagai kejadian bencana, seperti kekeringan serta peningkatan kebakaran hutan dan lahan.
“Bumi kita disebut bukan lagi sedang mengalami pemanasan global, tetapi pendidihan global. Mengapa ini terjadi? Ini terjadi akibat aktivitas manusia yang merupakan faktor pendorong utama perubahan iklim,” tegasnya.
Melihat fenomena tersebut, Shinta mendorong Tim Penggerak PKK dan para kader, untuk bersama, menggerakkan masyarakat agar lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Jangan sampai terjadi perubahan iklim yang bisa berdampak pada berbagai masalah kesehatan, kelangkaan air dan pangan, peningkatan frekuensi bencana alam, yang dikhawatirkan akan mengancam generasi selanjutnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah Widi Hartanto menyampaikan, pihaknya menggandeng Tim Penggerak dan Kader PKK dalam membangun pola konsumsi ramah lingkungan hidup.
Mengingat, kader yang sebagian besar perempuan itu menjadi garda terdepan kelestarian lingkungan hidup.
“Kader PKK bisa memberikan dukungan bagi pembangunan lingkungan berkelanjuyan, melalui aksi nyata produk ramah lingkungan. Misalnya, pengelolaan sampah di rumah tangga, gerakan aksi bersih sampah, hemat listrik dan energi, bank sampah, dan sebagainya. Bahkan bank sampah ini, ujung tombaknya adalah PKK,” terang Widi. (eko/redaksi)